ISU terkait TTS atau trombosis dengan trombositopenia tengah ramai diperbincangakan masyarakat. TTS merupakan penyakit yang dapat menyebabkan seseorang mengalami pembekuan darah. Selain itu, TTS bisa menyebabkan kadar trombosit darah menjadi rendah.
TTS terjadi karena efek samping dari vaksin AstraZeneca. Lantas bagaimana bila seseorang sudah terlanjut vaksin AstraZeneca? Apakah ada efeknya?
Dokter sekaligus Epidemiologi dan Peneliti asal Univeritas Griffith Australia, dr. Dicky Budiman, M.Sc. PH mengatakan efek setelah vaksin AstraZeneca sebenarnya jarang terjadi. Dalam data statistik sejauh ini dikatakan sejak suntikan pertama dalam kurun waktu dua sampai hingga empat minggu kasus TTS ada delapan dari satu juta.
“Sedangkan setelah suntikan kedua lebih sedikit, sekitar dua (kasus TTS) dari satu juta kasus. Dan kalau sudah lebih dari satu sampai dua bulan sudah menurun risiko TTSnya,” ujar dr Dicky kepada MNC Portal, Senin (6/5/2024).
Dokter Dicky menjelaskan sejauh ini yang berisiko mengalami TTS adalah wanita usia di bawah 60 tahun dan termasuk adanya faktor risiko seperti autoimun.
“Faktor risiko lainnya masih diteliti, artinya orang yang sudah terlanjur divaksin efeknya meriang kalau misalnya itu terjadi di dua minggu pertama gak usah dikhawatirkan,” katanya.
Sementara itu, disebut TTS ini jika dua minggu suntikan muncul nyeri kepala menetap, nyeri perut, ada pembekakan di kaki, nafas pendek sesak, adanya kelainan kulit seperti lebam di area suntikan. Jika mengalami kondisi tersebut, dr Dicky menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
“Tapi kalau setahun dua tahun sudah hilang gak ada risikonya,” tuturnya.
Di sisi lain, untuk mengatasi kondisi TTS ini menurut dr Dicky masyarakat diminta untuk mawas diri. Bila muncul gejala ia sarankan untuk konsultasi ke dokter.
“Untuk memastikan karena ada pemeriksaan khusus yang membedakan, tapi kalau sudah setahun tidak perlu,” ujarnya.
(Leonardus Selwyn)