PAKAR pengobatan holistik, H. R. dr. Cahyono, Sp. Naturopathy mengaku dimusuhi oleh korporasi sejak 20 tahun lalu. Lantaran dia melakukan pengobatan secara holistik atau bentuk pelayanan kesehatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan medis
“Tapi its oke, memang kita harus berikan edukasi yang sebener-benarnya. Sebagai muslim kita tahu ilmu yang bermanfaat harus disyiarkan mudah-mudahan jadi pahala yang gak putus,” ujar dr Cahyono seperti dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (2/5/2024).
Meski demikian, hingga saat ini dr Cahyo masih melakukan praktik. Bedanya izin praktik yang dia gunakan adalah pengobatan tradisional.
“Salah satu tugas dokter adalah meresepkan obat. Tapi saya tidak meresepkan obat kimia dan medis, yang saya resepkan suplemen,” tuturnya.
Saat ini klinik yang dibangunnya bekerjasama dengan salah satu perusahaan obat tradisional. Sebab kliniknya belum mampu secara teknologi untuk menghasilkan obat. Dokter Cahyono mengklaim klinik miliknya berbeda dengan pengobatan tradisional lainnya.
Dia pun memberi contoh, seseorang yang mengidap diabetes datang ke sebuah klinik tradisional pasti disuruh hentikan obat dari dokter dan diberikan suplemen. Namun klinik miliknya berbeda.
“Kalau saya gak bisa (langsung menghentikan pengobatan kimia, harus ada waktunya. Karena gak bisa gula lagi tinggi dikasih suplemen, suplemen herbal kan tidak nurunin gula tapi membersihkan gula, membersihkan darah, dan mengatasi inflamasi,” tuturnya.
“Semua pengobatan goalsnya regenerasi sel. Tapi sebelum terjadinya regenrasi, tahapannya harus dilakukan. Saya tidak mengharamkan obat, dalam keadaan tertentu butuh obat. Jadi saya kombinasikan, pengobatan media saya jadikan pendamping,” katanya.
Saat ini dr Cahyono praktik di Bogor, ia membuat kawasan pengobatan holistik dan kedepannya akan dibuat wisata holistik.
“Pasien darang ke sana bisa nginep di villa, ada pengobatan tradisional muali dari pijat refleksi dan pakai teknologi. Kita juga ada pemeriksaan kesehatan dengan cara holistik karena ada satu alat, tapi bukan rujukan medical checkup hanya melihat sel. Selnya bagus atau enggak dari situ berikan diagnosis holistik bukan medis,” ujarnya.
(Leonardus Selwyn)