Kisah Wanita Pengidap Pneumonia, Anggota Badannya Berubah Menyerupai Mumi setelah Masuk UGD

Lulu Az Zahra , Jurnalis
Minggu 07 April 2024 04:00 WIB
Sherri Moody. (Foto: Vt.co)
Share :

SEORANG wanita dari Texas mengalami salah satu masalah terburuk yang awalnya diyakini hanyalah flu biasa. Sherri Moody, seorang guru dari Deer Park di luar Houston harus berjuang untuk hidupnya setelah mengalami infeksi rutin yang menyebabkan dia harus mengamputasi semua anggota tubuhnya.

Melansir dari VT pada Minggu (7/4/2024), kejadian ini bermula ketika wanita berusia 51 tahun itu sedang mengikuti karyawisata pada April 2023. Awalnya, Sherri mengira dirinya hanya terserang penyakit flu yang umum terjadi.

Namun, ketika dia mulai merasakan gejala yang lebih mengganggu seperti demam tinggi dan masalah pernapasan, dia dilarikan ke unit gawat darurat. Setelah dianalisa dokter, ternyata Sherri menderita pneumonia ganda yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.

Tubuhnya dengan cepat mengalami syok septik. Ini merupakan reaksi tubuh yang mengancam jiwa karena penurunan darah yang parah. Suami Sherri, David, menyatakan bahwa dia harus mencari informasi lebih lanjut tentang sepsis. Namun, Ketika David melihat potensi penyebabnya, dia menyadari bahwa hal ini bisa menjadi berbahaya dengan sangat cepat.

Yang memperburuk situasi adalah kenyataan saat Sherri harus mengonsumsi obat penekan kekebalan untuk rheumatoid arthritis, yang berarti tubuhnya sudah dalam kondisi lemah dan tidak dalam kondisi terbaik untuk melawan reaksi yang begitu kuat.

Dokter bekerja cepat untuk membuat Sherri koma untuk mendorong obat yang lebih kuat melalui aliran darahnya, meskipun hal ini tidak mengembalikan sirkulasi ke bagian dirinya yang paling mengalami kerusakan.

David menyaksikan kaki dan tangan istrinya mati dengan berkulit hitam hingga menjadi seperti mumi. Guru asal Texas tersebut terpaksa harus mengamputasi kedua lengannya serta kakinya tepat di bawah lutut. Meskipun kabar ini jelas menyedihkan, Sherri ingat bahwa dia bersikap tenang dalam menghadapi situasi tersebut.

Setelah operasi dan rehabilitasi selama satu bulan, Sherri akhirnya diizinkan pulang dalam kondisi yang sama sekali berbeda saat dia tiba di unit gawat darurat. Meskipun demikian, Sherri menghadapinya dengan sangat kuat secara mental karena memilih untuk bahagia.

Namun, bukan berarti Sherri tidak mengalami gangguan mental. Sesekali dia hanya sedikit menangis dan tidak membiarkannya bertahan lama. David menganggap bahwa istrinya merupakan orang yang luar biasa karena lebih berjuang menghadapi situasi tersebut.

Perjalanan Sherri masih jauh dari kata selesai. Sherri masih akan menjalani operasi lagi untuk mencoba menghilangkan gangren di tempurung lututnya. Untuk itu, Sherri dan suaminya harus menjalani hari-hari mereka dengan keberkahan yang mereka peroleh dalam hidupnya.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya