DATA Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat per 1 Maret 2024 terdapat hampir 16.000 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di 213 Kabupaten/Kota Indonesia, dengan ditambah adanya 124 kasus kematian.
Kasus DBD terbanyak tercatat terjadi di beberapa wilayah seperti Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak. Menyikapi kondisi itu, Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan, dr Ngabila Salama menjelaskan pada orang dewasa dan anak-anak memiliki gejala yang berbeda.
“Kalau pada anak tuh biasanya agak-agak seperti kalau orang dewasa kan demam tinggi, sakit kepala, mual muntah, nyeri belakang bola mata, kalau anak-anak tuh cenderungnya seperti infeksi saluran pencernaan atau pernapasan jadi batuk pilek kayak gitu atau mual muntah,” kata Ngabila saat ditemui belum lama ini, di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Maka dari itu jika sudah terkena DBD satu kali, dr Ngabila mengatakan seseorang masih bisa terserang kembali hingga empat kali. Hal itu lantaran DBD memiliki empat varian jenis virus yang bisa menyerang siapapun.
Disisi lain, pemberian vaksinasi DBD menjadi sangat penting untuk meminimalisir terkenanya virus. Biasanya kalangan usia 6-45 tahun akan disarankan melakukan dua kali vaksin dengan selang waktu tiga bulan.
“Diberikan dua kali selang tiga bulan, jadi vaksin ini bisa menghalau empat jenis virus DBD ya dan tipe 1, 2, 3, 4, lalu dia juga diberikan usia 6-45 tahun selang tiga bulan, yang dimana sudah dua dosis tersebut lengkap itu efektivitas 95 Persen mencegah perawatan Rumah Sakit atau kematian,” ucap Ngabila.
Akan tetapi, jika gejala demam sudah dua hari tidak kunjung membaik dr Ngabila menyarankan agar pasien segera dibawa ke Puskesmas terdekat agar mendapatkan tindakan serta pengobatan yang tepat, atau kalau diperlukan melakukan pemeriksaan darah sebagai upaya deteksi dini.
(Leonardus Selwyn)