Rupanya Ini Alasan Kenapa Paus Orca Tidak Memangsa Manusia

KENAPA paus predator, orca ogah memakan daging manusia? Hal ini cukup mengherankan terlebih hewan ini berada di rantai makanan teratas mengalahkan hiu.

Namun di balik keganasannya, ternyata ada satu hal mengenai orca yang diduga tidak akan mengonsumsi daging manusia. Serta memilih untuk membunuh hiu sebagai makanannya.

Lantas mengapa paus orca ogah makan daging manusia? Pakar biologi dan peneliti paus, Hanne Strager berujar bahwa manusia dianggap tidak membahayakan. Sehingga, orca tidak akan memangsanya.

"Saya pikir mereka hanya menganggap manusia adalah sesuatu yang aneh, tentu saja bukan makanan, dan sebenarnya bukan sesuatu yang mengganggu mereka,” kata Hanne kepada Insider.

(Foto: Pexels/Andre Estevez)

Selain itu lanjut Hanne, orca umumnya lebih menyukai perairan yang lebih dalam, mereka terkadang dapat mendiami wilayah yang sering dikunjungi manusia, seperti pantai Norwegia.

"Namun serangan orca jarang terjadi bahkan tidak ada catatan mengenai manusia yang dibunuh oleh orca di alam liar," terang peneliti asal Denmark itu.

Selain itu, menurut teori lainnya, bagi orca daging manusia bukan makanan yang bergizi. Karena manusia tidak akan pernah memenuhi syarat sebagai sumber makanan yang dapat diandalkan oleh hewan ini.

Selain itu, orca yang tidak makan manusia bukanlah masalah yang mengejutkan, namun dalam kasus-kasus yang disebutkan di atas, Orca bisa saja melukai manusia secara fisik demi kebaikannya.

Sementara itu, paus pembunuh memiliki kehidupan sosial yang sangat berbeda dan kaya. Mereka juga mampu menerapkan berbagai strategi berburu untuk mengalahkan makhluk lain, termasuk hiu putih besar dan paus biru. Ini saja sudah menunjukkan betapa pintarnya makhluk air ini.

(Foto: Pexels/Simon Hurry)

Tanda lain dari kecerdasan orca dapat ditemukan dalam dialek unik mereka. Yang membuat hal ini menarik adalah bahwa setiap pod mempunyai panggilan tersendiri, yang dapat disamakan dengan berbagai dialek bahasa tertentu.

Orca mampu menirukan suara-suara baru yang dapat membantu mereka membentuk dialek tersebut.

(Rizka Diputra)