DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr Imran Prambudi menyebut penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom bisa mencegah penyakit menular akibat hubungan seksual antara 80 sampai 90 persen.
“Kondom bisa melakukan pencegahan HIV dan penyakit menular antara 80-90 persen, jadi efektifitasnya cukup tinggi asal digunakan secara benar, digunakan pada tempatnya,” kata Imran dalam acara Xplorasi Mesra Sutra di Jakarta, baru-baru ini.
Imran menjelaskan menurut data dari Kemenkes, di Indonesia sendiri setiap bulannya ada empat ribu kasus HIV baru akibat penyakit menular. Hal itu karena masih banyak pria yang tidak mau menggunakan kondom saat berhubungan karena merasa tidak nyaman.
Padahal penggunakan kondom dapat menjadi satu cara untuk mengontrol penyakit menular seksual lainnya. Dan juga sebagai upaya untuk melindungi kesehatan reproduksi baik pria maupun wanita. Di sisi lain, penggunaan kondom juga dijadikan sebagai pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan.
“Alat kontrasepsi ini efektif sehingga bisa meningkatkan partisipasi masyarakat untuk program Keluarga Berencana (KB),” tuturnya.
Selain sebagai alternatif alat kontrasepsi untuk cegah kehamilan dan penyakit, kondom juga sebagai pilihan bagi wanita yang tidak bisa melakukan KB dengan hormon seperti suntik atau pil.
“Dengan adanya produk yang membuat proteksi tapi cukup menyenangkan akan bisa meningkatkan partisipasi pria dalam hal KB,” katanya.
Menurut Imran penting adanya edukasi untuk meyakinkan ke masyarakat bahwa berhubungan seks menggunakan kondom bisa tetap nyaman. Sebab kondom yang sekarang dengan yang dulu sudah berbeda.
“Sekarang harus meyakinkan ke masyarakat kalau kondom sekarang tidak ada perbedaan yang bermakna saat menggunakannya,” kata Imran.
(Leonardus Selwyn)