Cukup Bawa Ponsel, Inilah Negara Pertama di Dunia yang Pakai Paspor Digital

Narissa Nurulita Pamuji, Jurnalis
Rabu 21 Februari 2024 13:02 WIB
Ilustrasi (Foto: Pexels/Anna Shvets)
Share :

PADA era digital yang terus berkembang, Finlandia telah menjadi pelopor dalam perjalanan menuju masa depan dengan meluncurkan program paspor digital pertama di dunia.

Sebagai negara yang dikenal dengan inovasi teknologinya, langkah Finlandia ini menarik perhatian dunia atas potensi besar teknologi dalam mengubah pengalaman perjalanan.

Mengutip CNTravel, program tersebut akan diluncurkan pada Agustus tahun lalu, yang akan berlangsung hingga Februari 2024.

Selama uji coba, penumpang Finnair diizinkan untuk menggantikan paspor fisik mereka dengan handphone mereka saat melakukan perjalanan menuju dan pergi sari Inggris.

Kolaborasi antara maskapai penerbangan nasional tersebut, penjaga perbatasan Finlandia, operator bandara Finavia, dan polisi Finlandia telah memungkinkan proses perjalanan menjadi lebih efisien dan nyaman.

Dengan menggunakan aplikasi FIN DTC (Digital Travel Credential), penumpang dapat mendaftar dan menyimpan paspor digital mereka di ponsel pintar (smartphone). Proses ini melibatkan pengambilan foto oleh polisi untuk identifikasi wajah dan pendaftaran data perjalanan.

Paspor digital Finlandia, yang berbasis cloud, menghilangkan kebutuhan akan dokumen fisik dan memungkinkan penumpang untuk menyelesaikan pemeriksaan perbatasan dengan cepat melalui pemindaian aplikasi di pos pemeriksaan.

Selain kenyamanan dan efisiensi, paspor digital juga membawa potensi untuk mengurangi risiko kehilangan atau pencurian paspor fisik. Namun, seperti halnya dengan pengenalan teknologi baru lainnya, ada kekhawatiran terkait privasi dan tata kelola global yang perlu diperhatikan.

Di sisi lain, privasi dan tata kelola global merupakan salah satu kekhawatiran utama dalam penerapan teknologi baru ini.

Meski demikian, pakar penerbangan dan profesor sistem pesawat terbang di Universitas Tampere, Finlandia, Stephen J. Wright mengungkapkan keyakinannya bahwa risiko keamanan terkait teknologi baru ini relatif kecil, terutama karena Finlandia menggunakan nomor identifikasi nasional yang terhubung secara elektronik dengan identitas dan nomor ponsel warga negara.

Wright menyatakan bahwa kelemahan paspor digital adalah potensi kerusakan teknologi dan biaya implementasinya.

Dia juga menyoroti risiko peretasan dan pemalsuan, menekankan pentingnya desain kegagalan aman (fail-safe design) untuk memastikan penumpang yang bersangkutan diperiksa secara menyeluruh oleh agen perbatasan jika terjadi kegagalan teknologi.

Langkah Finlandia ini menjadi tonggak penting dalam evolusi perjalanan digital di seluruh dunia. Dengan beberapa negara lain seperti Kroasia dan Belanda merencanakan program serupa, masa depan perjalanan mungkin akan semakin diwarnai oleh teknologi digital yang terus berkembang.

Seiring dengan inisiatif digitalisasi paspor, ada juga potensi untuk menerapkan teknologi ini pada berbagai aspek lain dari perjalanan, mulai dari visa elektronik hingga SIM digital.

Dengan demikian, Finlandia bukan hanya menjadi negara pertama yang menggunakan paspor digital, tetapi juga memimpin jalan menuju perjalanan yang lebih efisien, aman, dan terhubung secara digital di masa depan.

Langkah ini menunjukkan bahwa evolusi paspor, sebagai simbol perjalanan global, masih jauh dari selesai, dan teknologi terus menjadi penggerak utama di balik perubahan ini.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya