Ibu Hamil Miliki Keinginan Konsumsi Makanan Manis, Ini Faktanya

Devi Pattricia, Jurnalis
Senin 19 Februari 2024 10:00 WIB
Ibu hamil mendadak gemar makanan manis. (Foto: Freepik.com)
Share :

DOKTER Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Uf Bagazi Sp.OG menyatakan bahwa wanita yang sedang hamil memiliki keinginan yang tinggi dalam mengkonsumsi makanan yang manis. Maka tak heran sering kali ibu hamil mudah tergiur saat melihat makanan yang manis.

Kondisi ini kerap membuat sang ibu hamil kalap dan mengkonsumsi makanan manis dalam jumlah banyak dan tidak teratur. Tentunya kondisi ini akan berpengaruh terhadap kesehatan sang ibu hamil.

“Seorang ibu hamil ada terjadi perubahan kecapnya rasanya dan lain-lain sehingga apa ya keinginan untuk mengkonsumsi manis berlebih,” kata dr. Uf Bagazi dalam podcast Mom’s Corner di kanal Youtube Nikita Willy Official, Senin (19/2/2024).

Hal ini sangatlah wajar dan banyak dialami oleh ibu hamil. Meski begitu, konsumsi manis seharusnya tidak dalam jumlah yang banyak, sebab hal ini dapat membuat ibu menjadi mudah mengalami kenaikan berat badan.

Kenaikan berat badan dapat membuat ibu hamil obesitas, bahkan yang parahnya bisa membuat ibu dan anak memiliki diabetes. Dr. Uf Bagazi mengungkap bahwa fase yang akan dialami ibu hamil pada masa awal kehamilan normalnya mengalami mual dan muntah.

“Selama hamil kita harus melihat pada awal kehamilan hormon dapat menyebabkan mual muntah dan lain-lain. Sehingga terjadi penurunan berat badan pada saat trimester awal,” tuturnya.

Meski hal ini dapat berpengaruh pada penurunan berat badan sang ibu, namun seiring berjalannya waktu nafsu makan ibu hamil akan mulai bertambah sejalan dengan berat badannya.

Akan tetapi, dia menyatakan bahwa berat badan ibu hamil normalnya hanya meningkat 10-13 kilogram dari berat awal sebelum hamil. Jika berat badan ibu naik drastis hingga di atas 15 kilogram, maka umumnya dokter akan menganjurkan sang ibu untuk diet.

“Saat itu tidak boleh diganti menjadi naiknya yang berlebihan, satu kilo satu bulan maksimum oke. Nah ada kontrol setiap 2 minggu after 28 minggu kehamilan, satu kilo setiap kontrol,” ujar dr. Uf Bagazi.

“Total 10 sampai 13 kilogram maksimum di situ. Jangan sampai dan jarang yang menyentuh sampai dengan 15 kilogram,” katanya.

Sebab, jika kenaikan berat badan ibu hamil melampaui 15 kilogram selama masa kehamilan, hal ini dapat memberikan resiko pada kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, kemungkinan sang ibu untuk melahirkan secara normal pun semakin kecil karena bisa membahayakan nyawa ibu.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya