Botoks Kini Bisa Disuntikkan ke Miss V, Efektif Atasi Vaginismus

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Kamis 15 Februari 2024 11:26 WIB
Botoks kini bisa digunakan pada Miss V. (Foto: Freepik.com)
Share :

PERAWATAN botoks identik dengan anti-aging. Botoks disuntikkan ke wajah dengan harapan garis halus memudar, sehingga tampilan wajah terlihat lebih muda.

Treatment semacam itu sudah biasa dan banyak ditawarkan klinik kecantikan saat ini. Tapi, apakah Anda pernah mendengar botoks untuk alat kelamin perempuan? Simak ulasan selengkapnya di sini.

Dijelaskan Dokter Spesialis Obgyn dan Ginekologi DERMAVers Clinic dr Arini Firmansyah, SpOG, saat ini pemanfaatan botoks tidak hanya untuk wajah, tapi dapat digunakan sebagai terapi lain, salah satunya vaginismus.

"Botoks disuntikkan ke area Miss V dengan harapan otot-otot di sekitar area genital lebih rileks, sehingga bisa dilakukan penetrasi," kata dr Arini pada awak media di acara 5th Anniversary DERMAVers Clinic di kawasan Gading Serpong, Tangerang, belum lama ini.

Vaginismus sendiri adalah reaksi otomatis tubuh terhadap rasa takut terhadap beberapa atau semua jenis penetrasi Miss V. Jadi, setiap kali penetrasi dilakukan, otot-otot Miss V menegang dengan sendirinya.

Menurut laporan resmi National Health Service (NHS) Inggris, vaginismus tidak melulu dialami perempuan yang belum pernah berhubungan seksual sebelumnya.

"Pada beberapa kasus, vaginismus muncul pada perempuan yang sebelumnya pernah menikmati hubungan seksual penetrasi," terang laman tersebut.

Dijelaskan juga di sana bahwa tanda-tanda berikut ini patut dicurigai vaginismus, seperti:

1. Anda mengalami kesulitan memasukkan tampon ke dalam Miss V.

2. Anda mengalami kesulitan dengan penetrasi Miss V saat berhubungan badan.

3. Muncul rasa nyeri terbakar atau menyengat saat berhubungan badan.

"Nah, pemberian botoks ke area Miss V yang biasanya disebut sebagai treatment Derma Femme Botox Injection diharapkan dapat membuat otot yang tegang tersebut bisa lebih rileks," tutur dr Arini.

"Pada akhirnya, penetrasi Miss V bisa terjadi," katanya.

Dokter Arini mengatakan, mengatasi vaginismus tentu bisa membuat kehidupan rumah tangga menjadi lebih terjaga. Selain itu, rasa kepercayaan diri si perempuan pun bisa naik.

"Ini bukan hanya soal pasangan, tapi kebahagiaan diri sendiri bagi si perempuan itu, karena tidak merasa sakit lagi saat penetrasi dilakukan," ujarnya.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya