Selundupkan Ratusan Katak Beracun dalam Koper, Wanita Ini Diciduk Petugas Bandara

Nanda Dwi Cahyani, Jurnalis
Sabtu 03 Februari 2024 14:03 WIB
Katak beracun Harlequin (Foto: Save The Frogs)
Share :

SEORANG traveler wanita asal Brasil yang melakukan perjalanan ke Sao Paulo melalui Panama didakwa melakukan perdagangan satwa liar setelah kedapatan menyelundupkan 130 katak Harlequin di kopernya.

Ia diciduk di Bandara Internasional El Dorado Bogota oleh pihak berwenang pada Senin, 29 Januari 2024 lalu setelah hewan beracun itu ditemukan dikemas dalam tabung film kecil.

Hewan amfibi yang terancam punah ini dilaporkan bernilai USD1.000 atau setara dengan Rp15,7 juta per ekor.

(Foto: Bogota's Environment Secretary)

Aksi penyelundupan ini mencuatkan keprihatinan serius atas perdagangan hewan liar, terutama bagi spesies yang terancam punah.

Pejabat berwenang melaporkan bahwa hewan yang dikenal sebagai katak panah beracun saat koper dibuka ditemukan dalam kondisi dehidrasi dan stres.

Melansir The Independent, Katak Harlequin sangat beracun dan lazim ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan.

Ia dianggap sebagai spesies yang terancam punah. Hewan ini, meskipun kecil, merupakan predator yang dapat membahayakan burung dan hewan lainnya dengan kelenjar kulitnya yang beracun.

Menurut Kepala Polisi Bogotá, Juan Carlos Arevalo, katak jenis itu sangat dicari oleh kolektor swasta internasional.

Secara total, para pejabat memperkirakan wanita itu membawa katak selundupan senilai USD130.000 atau sekitar Rp2 miliar dalam perjalanannya ke Brasil.

(Foto: Bogota's Environment Secretary)

Sementara, Adriana Soto selaku Sekretaris Lingkungan Hidup Bogotá mengatakan bahwa pelaku penyelundupan itu berdalih katak Harlequin kecil, yang panjangnya sekira 5 centimeter itu hanya hadiah yang diperolehnya dari komunitas lokal di Kolombia selatan. Namun demikian, polisi tidak percaya begitu saja oleh keterangan pelaku.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya