CALON presiden dan wakil presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD siap atasi polio lewat program kerjanya yakni Satu Desa, Satu Satu Faskes (fasilitas kesehatan), dan Satu Nakes (satu tenaga kesehatan).
Hal tersebut disampaikan oleh istri Siti Atikoh saat menghadiri istighosah kebangsaan bersama emak-emak di Jatim Expo, Surabaya, Jumat (19/1/2024). Siti Atikoh mengatakan jika pencegahan terhadap polio ini akan sejalan dilakukan dengan penguatan program Satu Desa Satu Faskes dan Satu Nakes.
"Kemudian posyandu. Itu kan dari oleh untuk rakyat. Jadi ini benar-benar berbasis komunitas dan program Ganjar-Mahfud itu memberikan insentif kepada kader posyandu. Indonesia punya posyandu 330 ribu lebih dan kadernya 1,5 juta," kata Atikoh.
Lebih lanjut, Siti Atikoh menyampaikan jika hal tersebut bukan suatu yang berat untuk negara kalau memang mau mencetak generasi unggul dengan menjaga kesehatan semua warga negaranya.
Namun, Siti Atikoh menekankan jika hal tersebut bukan hanya PR untuk pemerintah. Ibunda Alam Ganjar ini mengatakan jika masalah polio ini pekerjaan rumah bersama.
"Sekarang kan (polio statusnya) KLB ya, jadi perlu kewaspadaan dari seluruh pihak agar status ini benar-benar bisa ditahan. Mungkin kita agak kecolongan kemarin ketika pandemi sehingga imunisasinya itu coverage kurang," kata Siti Atikoh.
Untuk itu, pihak kesehatan daerah setempat bisa mulai melakukan sosialisasi terhadap seluruh masyarakat tentang pentingnya hidup sehat untuk mencegah polio. Ini merupakan salah satu cara yang optimal untuk cegah polio. Kemudian, dilanjut dengan edukasi terkait imunisasi untuk mencegah polio. Ada 5-6 kali booster untuk melindungi tubuh dari polio.
"Seluruh pihak perlu ada edukasi terkait dengan yang pertama adalah pencegahan. Jalan satu-satunya ya imunisasi, kepada anak-anak karena yang rentan anak di bawah umur lima tahun. Imunisasinya harus benar-benar konkret, lima kali dan enam kalinya booster," tutur Siti Atikoh.
Sebagai informasi, mengutip dari Kementerian Kesehatan, Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang termasuk dalam golongan Enterovirus. Virus polio ini memicu cedera saraf yang berisiko pada kelumpuhan. Di Jawa Timur, Indonesia, 11 anak terjangkit polio. Keadaan ini membuat Jawa Timur ditetapkan berstatus KLB (kasus luar biasa).
(Leonardus Selwyn)