Inilah Alasan Orang Miskin di Hong Kong Pilih Tinggal di Rumah Kandang

Cahyo Yulianto, Jurnalis
Rabu 27 Desember 2023 11:35 WIB
Rumah kandang masyarakat miskin di Hong Kong (Foto: The Daily Herald)
Share :

HONG KONG ialah salah satu negara terkaya di dunia. Melansir Happy Hongkonger, Hong Kong menduduki peringkat ke-11 sebagai negara terkaya di dunia dengan nilai PDB sebesar USD49.661 perkapita atau sekira Rp764 juta.

Namun di balik kayanya negara itu, rupanya kekayaan itu hanya ditanggung oleh 10 persen penduduknya saja.

Pasalnya, 10 persen orang kaya di Hong Kong memiliki pendapatan yang 40 kali lipat jauh lebih besar jika dibandingkan 10 persen penduduk Hong Kong termiskin.

Dengan kata lain, hanya 10 persen penduduk Hong Kong yang hidup super terjamin. Sebanyak 80 persen hidup cukup. Serta 10 persen sisanya hidup menderita alias melarat.

Lebih parahnya lagi, para penduduk miskin di Hong Kong mayoritas tidak memiliki rumah. Mereka lebih banyak tinggal di sebuah petak ruangan yang sangat sempit lebih mirip seperti kandang hewan.

Rumah kandang di Hong Kong (Foto: Reddit)

Rumah kandang itu biasanya berdinding besi dengan ukuran sekitar 1,5 meter persegi dalam satu apartemen.

Tidak ada dapur khusus di sini. Yang ada hanyalah sebuah bilik kecil dengan bak cuci. Selain itu, fasilitas kamar mandi juga hanya ada sebuah toilet jongkok yang sekaligus sebagai tempat mandi.

Alasan para penduduk miskin Hong Kong mau tinggal di rumah kandang seperti ini sangatlah sederhana, yakni karena mereka tidak mampu untuk membeli rumah sendiri. Bahkan untuk sebatas menyewa alias mengontrak saja mereka tidak mampu.

Mengutip laman The Borgen Project, untuk bisa membayar uang sewa rumah layak huni, mereka yang tidak mampu harus menghabiskan uang hingga 70 persen dari total pendapatan rumah tangganya dalam satu bulan.

Angka ini jelas tidak masuk akal bagi masyarakat miskin. Jika sebagian besar pendapatan rumah tangga telah dihabiskan untuk bayar sewa, maka mereka akan semakin kesulitan untuk membayar keperluan lain seperti makan, listrik, air, dan lain sebagainya.

Rumah kandang di Hong Kong (Foto: SCMP)

Hal itu semakin diperburuk dengan maraknya pasar perumahan ilegal di Hong Kong. Pasar ini membuat harga rumah semakin melambung tinggi dan sulit dicapai oleh masyarakat miskin.

Belum lagi, meningkatnya biaya perumahan di Hong Kong tidak selaras dengan kenaikan upah. Para buruh miskin non terampil bahkan sampai harus bekerja 12 jam sehari hanya untuk bisa menyambung hidup.

Karena beberapa alasan itulah, tinggal di rumah kandang yang sempit, kotor dan tidak sehat bagi mereka jauh lebih baik ketimbang harus susah payah membayar sewa rumah.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya