KETUA Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kumpulan Dengan Segala Aksi Kemanusiaan (Kuldesak), Hages Budiman mengapresiasi penyuluhan bahaya HIV AIDS diinisiasi Partai Perindo di selenggarakan di Yayasan Bina Anak Pertiwi, di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan Minggu (10/12/2023).
Hages menyebut, penyuluhan bahaya HIV AIDS merupakan salah bentuk dukungan nyata. Terutama untuk menanggulangi peningkatan kasus HIV AIDS di Indonesia, semakin mengalami kenaikan.
"Acara hari ini berjalan dengan lancar, dan ini keren banget, terimakasih untuk DPP Pemuda Partai Perindo sudah mensupport kegiatan hari ini, bekerjasama dengan LSM Kuldesak,"ujar Hages Budiman saat ditemui di Yayasan Bina Anak Pertiwi di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan, Minggu (10/12/2023).
"Kami sangat concern untuk menanggulangi HIV AIDS, alhamdulillah sangat antusias para pesertanya anak-anak sampai ibu-ibu luar biasa," tuturnya.
Dia menerangkan, penyuluhan bahaya HIV AIDS ini dalam bentuk mengedukasi anak-anak jalanan serta ibu-ibu, berupa pemaparan materi. Tujuannya untuk memberikan edukasi tentang bahaya HIV AIDS, belakangan ini kasus mengalami peningkatan.
"Bentuk edukasi hari ini kami berikan kepada interaktif saja, jadi kami tidak berikan paparan materi dan lain-lain. Karena disini banyak anak-anak, usia remaja dan ibu-ibu mengajak mereka terkait isu HIV AIDS yang terjadi sekarang ini," ucap Hages.
"Apa yang pikiran mereka tentang isu HIV AIDS semenakutkan apa sih, kami memberikan secara soft secara semut gitu. Tujuannya mengikis stigma dan deskriminasi tadi," katanya.
Kendati demikian, Hages mengatakan edukasi bahaya HIV AIDS merupakan salah satu perlu digalakkan. Pasalnya, kebanyakan masyarakat belum mengetahui soal bahaya penyakit HIV AIDS tersebut. Maka adanya penyuluhan ini, Hages berharap agar mampu mengikis ketidaktahuan masyarakat mengenai bahaya virus tersebut.
"Ini sangat penting karena kalau kita bicara sejarah HIV AIDS ini sudah lebih dari 40 tahun, saya percaya bahwa lahirnya stigma itu dari ketidaktahuan maka untuk edukasi dan informasi harus diberikan kepada masyarakat," tuturnya.
Berdasarkan data dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus estimasi sampai September 2023, tercatat ada 515.455 orang dengan HIV (ODHIV) di RI. Dari total tersebut, sebanyak 454.723 orang atau sekitar 88 persen di antaranya sudah terdeteksi atau mengetahui status HIV dirinya.
Adapun usia terbanyak pengidap HIV adalah 25 sampai 49 tahun, sekitar 69,9 persen dari total kasus tersebut. Kemudian usia terbanyak kedua adalah 20-24 tahun atau sekitar 16,1 persen, usia di atas 50 tahun sekitar 7,7 persen, serta usia remaja 15-19 tahun sekitar 3,4 persen.
(Leonardus Selwyn)