BELUM lama ini viral di media sosial salah satu netizen yang curhat anaknya dicekoki jamu agar nafsu makannya meningkat. Padahal bayi tersebut masih berusia 40 hari.
"Anak saya umur 40 hari dicekoki jamu sama dukun bayi. Katanya kunyit madu dan masih banyak lainnya. Udah gitu pakai tisu dimasukkan ke mulut," tulis pemilik akun tersebut seperti dikutip dari Tiktok @lisdianafungkhiie2, Selasa (28/11/2023).
Melihat video tersebut, Dokter sekaligus Influencer Kesehatan, dr. Nadia Alaydrus pun memberi tanggapan. Menurutnya jamu tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia enam bulan. Sebab mereka hanya butuh ASI atau susu formula.
"Takaran minum jamu juga tidak banyak, pada orang dewasa adalah 150 ml, anak dibawah satu tahun itu 75 ml, dan balita hanya boleh 35 ml," jelasnya seperti dikutip dari akun TikTok @nadialaydrus.
Dokter Nadia membenarkan, kalau pada anak, jamu dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, meredakan penyakit influenza dan diare, serta meringankan sakit ketika gigi tumbuh.
"Nah tapi kalian harus ingat tidak semua jenis jamu cocok dikonsumsi sama anak-anak, karena jamu dikonsumsi berlebihan bisa menimbulkan masalah," katanya.
Misalnya saja kunyit itu justru bisa mencegah penyerapan zat besi di usus, akhirnya justru meningkatkan risiko anemia. Jahe yang pedas dan tajam bisa menyebabkan nyeri ulu hati pada anak, apalagi kalau kadarnya cukup banyak.
"Kemudian temulawak, kalau dikonsumsi jangka panjang itu bisa menyebabkan iritasi pada perut dan mual, kemudian kencur yang bisa menyebabkan anak itu sering buang air kecil dan diare. jadi perlu hati-hati kalau mau memberikan jamu pada anak," tutup dr Nadia.
(Leonardus Selwyn)