WABAH kutu busuk semakin mendunia di beberapa negara. Hal ini menimbulkan kekhawatirkan masyarakat akan gigitan dari hewan yang punya nama lain bangsat itu.
Kutu busuk sendiri sering bersarang di tempat-tempat seperti kasur, sofa, hingga pakaian. Karenanya, perlu berhati-hati saat menggunakan pakaian yang baru saja dibeli.
Epidemiolog, Dicky Budiman pun mengungkap seseorang yang sering berbelanja pakaian bekas, atau thrifting lebih rentan dan berisiko terkena gigitan kutu busuk.
“Yang saya khawatirkan kalau orang terbiasa membeli pakaian-pakaian bekas yang entah sudah berapa lama disimpan, kemudian tidak dicuci bersih. Ini berpotensi menjadi perkembang biakan kutu-kutu tersebut,” ungkap Dicky saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Sabtu (18/11/2023).
BACA JUGA:
Untuk itu, Dicky mengimbau masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan, termasuk saat mencuci pakaian. Bila membeli baju bekas atau thrifting pun, Dicky menyarankan untuk mencucinya dengan benar menggunakan air panas dan sabun.
Tindakan ini bisa membantu mensterilkan pakaian serta mencegah terjadinya perkembang biakan kutu busuk.
“Sebaiknya direndam dulu pakai air panas dan menggunakan sabun lalu dicuci normal,” tambah Dicky.
BACA JUGA:
Tak hanya dicuci dan direndam dengan air panas, menjemur pakaian di bawah sinar matahari langsung pun bisa ikut mematikan kutu hingga menghindari adanya perkembang biakan. Karenanya, pastikan untuk selalu menjemur pakaian di ruang terbuka dan di bawah sinar matahari langsung untuk mematikan kutu-kutu tersebut.
“Dengan dipaparkan atau dijemur di bawah sinar matahari itu juga sudah cukup untuk mengatasi masalah kutu busuk ini,” paparnya.
Gigitan kutu busuk sendiri bisa menyebabkan rasa gatal hingga alergi pada kulit. Karenanya, perlu sanitasi yang rutin dan benar di rumah khususnya di beberapa benda seperti sela-sela sofa, kasur hingga menghindari adanya rongga pada furniture kayu.
(Dyah Ratna Meta Novia)