BERDASARKAN pedoman terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para ahli memperkirakan jumlah sperma yang sehat adalah 15 juta per mililiter (ml), atau setidaknya 39 juta per ejakulasi.
Dokter menganggap jumlah sperma di bawah 15 juta per ml adalah jumlah yang rendah dan dapat menyebabkan masalah kesuburan. Secara keseluruhan, para ahli kesehatan percaya bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kadar testosteron memiliki dampak paling signifikan terhadap jumlah dan kualitas sperma.
Kondisi medis tertentu termasuk kelainan genetik bawaan, infeksi, dan tumor juga dapat memengaruhi jumlah sperma. Namun, beberapa pilihan gaya hidup dan pengobatan alami dapat membantu mendukung hormon yang mengontrol produksi sperma, dapat membantu perkembangan kesehatan sperma dan meningkatkan jumlah sperma.
Berikut ini adalah cara terbaik untuk meningkatkan jumlah sperma, dikutip dari Medical News Today, Sabtu (7/10/2023).
1. Berhenti Merokok
Sebuah meta-analisis 2016 yang meninjau hasil lebih dari 20 penelitian dengan total hampir 6.000 peserta menemukan bahwa merokok secara konsisten mengurangi jumlah sperma.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang merokok dalam jumlah sedang atau banyak memiliki kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan orang yang merokok dalam jumlah sedikit.
2. Hindari Minuman Beralkohol secara Berlebihan dan Obat-obatan Terlarang
Jumlah penelitian terkontrol yang mengeksplorasi hubungan antara kesehatan sperma dan obat-obatan masih terbatas.
Namun, satu ulasan 2018 mengaitkan penggunaan obat-obatan di seluruh dunia seperti alkohol, ganja, dan kokain dengan penurunan produksi sperma. Beberapa bukti bertentangan, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi kaitan ini.
3. Olahraga dan Tidur yang Cukup
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan dan olahraga pada orang dengan obesitas dapat meningkatkan jumlah sperma. Namun, ilmu pengetahuan yang menghubungkan antara indeks massa tubuh (BMI) yang sehat dengan jumlah sperma yang sehat masih lemah.
Sebuah studi tahun 2017 meneliti manfaat melakukan program latihan aerobik selama 16 minggu dengan setidaknya tiga sesi 50 menit per minggu. Para peserta mencapai 50–65% dari detak jantung mereka.
Dalam studi tersebut, olahraga teratur meningkatkan jumlah dan motilitas sperma pada 45 pria yang mengalami obesitas dan gaya hidup kurang gerak.
4. Hindari Obat Resep Tertentu
Beberapa obat resep berpotensi menurunkan produksi sperma yang sehat. Kendati demikian, setelah berhenti minum obat, jumlah spermanya akan kembali normal atau meningkat.
Obat-obatan yang dapat mengurangi produksi dan perkembangan sperma untuk sementara waktu meliputi beberapa antibiotik, anti inflamasi, antipsikotik, antidepresan, steroid anabolik, dan beberapa lainnya.
5. Konsumsi Cukup vitamin D
Para peneliti tidak sepenuhnya yakin mengapa hal ini terjadi, namun kadar vitamin D dan kalsium dalam darah tampaknya berdampak pada kesehatan sperma.
Dalam tinjauan literatur tahun 2019 terhadap 18 penelitian, dimana para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara peningkatan kesuburan pada peserta pria dan tingkat vitamin D yang lebih tinggi dalam darah.
Namun, penulis penelitian menyarankan agar berhati-hati saat menafsirkan hasil ini, dan mereka merekomendasikan uji klinis lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan kalsium juga dapat berdampak buruk pada jumlah sperma.
(Leonardus Selwyn)