Kenapa Gigi Kuda Nil Diburu Banyak Orang?

Rahel Pebrini Panjaitan, Jurnalis
Kamis 05 Oktober 2023 21:02 WIB
Kuda nil (Foto: REUTERS)
Share :

GIGI kuda nil kini menjadi target buruan, karena pemburu kesulitan mendapatkan gading gajah untuk diperdagangkan di pasar. Gigi kuda nil memang keras dan panjang, ada kemiripan dengan gading gajah.

Meskipun perdagangan gading gajah telah diawasi dengan ketat, sayangnya perdagangan kuda nil justru meningkat.

Para aktivis perlindungan satwa liar memperingatkan bahwa nasib kuda nil bisa sama dengan gajah. Saat ini, gajah menjadi hewan berstatus hampir punah, khususnya gajah hutan Afrika.

 BACA JUGA:

Lantas kenapa gigi kuda nil diburu banyak orang?

Mengutip dari BBC, gigi kuda nil diburu karena sering digunakan sebagai hiasan, sama dengan gading gajah. Namun, harga gigi kuda nil lebih terjangkau dan mudah diperoleh di pasaran dibandingkan gading gajah.

 

Kuda nil

Gigi kuda nil memiliki ciri khas yang unik, yaitu memiliki gigi taring ekstra panjang yang dapat tumbuh hingga setengah meter.

Berdasarkan data CITES tahun 1975-2017, tercatat sebanyak 770.000 kg gigi kuda nil telah diperdagangkan secara legal, sedangkan penjualan secara ilegal belum tercatat.

 BACA JUGA:

Menurut laporan European Commision pada 2020, gigi kuda nil menjadi salah satu bagian tubuh mamalia yang paling sering disita di wilayah Uni Eropa.

Penelitian yang dilakukan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada 2016 memperkirakan jumlah kuda nil di dunia berkisar 115.000- 130.000 ekor, telah mengalami penurunan sekitar 30% sejak tahun 1994.

 

Gading gajah (WWF)

Tingginya perburuan terhadap gigi kuda nil mengakibatkan perburuan ilegal. Hal ini mengakibatkan penurunan populasi kuda nil menjadi lebih parah.

Bahkan, sepuluh negara di wilayah Afrika Barat dan Afrika Tengah mengalami penurunan drastis akibat perburuan dan degradasi tanah.

(Salman Mardira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya