Kurangi Beban Ngurah Rai saat Peak Time, Bali Perlu Bandara Baru demi Dongkrak Pariwisata

Antara, Jurnalis
Selasa 20 Juni 2023 19:02 WIB
Ikon Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (Foto: Pinterest)
Share :

JUMLAH wisatawan baik domestik maupun mancanegara kian menunjukkan lonjakan signifikan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Bandara yang menjadi gerbang pariwisata ke Pulau Dewata ini perlahan namun pasti telah menjelma sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia.

Bahkan bandara ini kerap mengalami over crowded saat peak time, sehingga dinilai kurang ideal karena keterbatasan lokasi.

Hal itu dikhawatirkan dapat mengganggu pergerakan pariwisata Bali, sehingga reputasi Bali sebagai salah satu destinasi favorit dunia bisa terusik. Adapun salah satu solusi guna mengantisipasi masalah tersebut ialah membangun bandara baru.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, tidak ada alasan untuk menunda pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng yang akan dibangun di atas pantai atau off shore airport.

Menurut dia, pembangunan Bandara Internasional di Bali Utara sangat potensial mendongkrak pariwisata dan perekonomian di wilayah Bali Utara, khususnya Kabupaten Buleleng.

"Kita tidak bisa melihat perekonomian Provinsi Bali hanya dari Kabupaten Badung saja. Tetapi juga harus melihat perekonomian di Kabupaten Buleleng dan lainnya. Dari data BPS, jumlah penduduk miskin terbanyak di Provinsi Bali masih didominasi oleh Kabupaten Karangasem dan Buleleng," ujarnya seperti dikutip dari ANTARA.

Meski demikian, masyarakat dan stakeholder di Kabupaten Buleleng harus kompak mendukung rencana pembangunan tersebut, yang salah satunya diwujudkan dengan kesediaan masyarakat sekitar untuk terlibat aktif.

Terlebih, jika mengacu pada data kata dia, tingkat kepadatan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar menjadi persoalan karena tidak memungkinkan untuk diperluas lagi, baik runway, terminal dan kelengkapannya. Ditambah terbatasnya jalan akses dari dan ke bandara.

"Proyek ini juga tidak akan menggerus lahan pertanian produktif melalui alih fungsi lahan. Juga tidak akan menggusur sekolah, fasilitas umum, situs maupun tempat-tempat upacara keagamaan. Karena bandara tersebut sepenuhnya dibangun di atas pantai, atau off shore airport. Dan ini akan menjadi Bandara off shore ketiga yang ada di Asia, setelah Bandara Kansai di Jepang dan Dalian di China," tutur LaNyalla.

Jika melihat outlook prediksi jumlah penumpang perjalanan global yang akan mencapai lebih dari 7,8 miliar penumpang pada tahun 2038, di mana Indonesia akan menjadi 4 besar pasar penerbangan di dunia, tentu permintaan konektivitas global bakal meningkat pesat.

"Jadi saya yakin, pembangunan Bandara Internasional Bali Utara ini akan menjadi pengungkit peningkatan pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru, yang pada akhirnya menjadi jalan keluar peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali Utara. Sehingga pada akhirnya akan mampu mengatasi ketimpangan ekonomi antara Bali Utara dan Bali Selatan," sebutnya.

Hal senada diungkapkan senator asal Bali I Made Mangku Pastika. Menurut dia, secara teknis pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng sudah sangat siap.

"Semuanya sudah. Kajian data, kajian sosial, kajian teknis penerbangan, kajian lingkungan semua sudah beres, tinggal yang belum keluar adalah penetapan lokasi," kata Mangku Pastika.

Sementara itu, penggagas berdirinya Bandara Internasional Bali Utara di pesisir, PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti turut menyambut kunjungan kerja Ketua DPD RI La Nyalla M. Mattaliti untuk bertemu dengan masyarakat Kubutambahan, Buleleng, Bali.

Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Haribowo berujar bahwa pihaknya dan masyarakat Buleleng, merasa tidak sendiri berjuang untuk menghadirkan bandara udara di pesisir Bali Utara ini.

"Kami berharap kunjungan Ketua DPD RI menjumpai masyarakat Kubutambahan dan Buleleng, dapat menguatkan tekad ketua DPD RI untuk membantu merealisasikan rencana yang sudah bertahun-tahun menjadi mimpi masyarakat Kabutambahan dan Buleleng," kata Erwanto.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya