Indonesia Negara Fatherless Nomor 3 Dunia, Apa Itu?

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Selasa 23 Mei 2023 13:35 WIB
Negara fatherless (Foto: Giving compass)
Share :

INDONESIA jadi negara fatherless nomor 3 dunia. Nah, kondisi ini dianggap mengkhawatirkan, karena bisa memberi dampak kurang baik pada perkembangan anak.

Fatherless ini kondisi sebagai ketiadaan sosok ayah dalam proses pengasuhan anak. Beberapa literatur menyebut fatherless juga sebagai 'hilangnya sosok ayah' atau juga 'tidak adanya peran ayah di rumah'.

 

Laporan studi berjudul 'Fatherless in Indonesia and its impact on children's psychological development' yang dilakukan Yulinda Ashari menjelaskan juga bahwa fatherless bisa berarti ketiadaan peran dan figur ayah dalam kehidupan seorang anak.

"Anak yang dikatakan mengalami kondisi fatherless itu adalah anak yang memang tidak memiliki ayah atau yatim, atau anak yang tidak memiliki hubungan dekat dengan ayahnya," jelas laporan ilmiah itu, dikutip MNC Portal, Selasa (23/5/2023).

Menurut laporan Global Fatherless Children atau Fatherless Country, Indonesia menduduki peringkat ke-3 yang mengalami fatherless. Salah satu penyebabnya adalah konsep keliru di keluarga yang masih diamini hingga sekarang.

"Budaya atau pandangan bahwa membesarkan anak adalah tanggung jawab penuh ibu jadi salah satu penyebabnya," jelas Qori Zuroida, salah satu tim peneliti dari Program Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Padahal, jika terjadi ketidakseimbangan pengasuhan anak di rumah oleh orangtuanya, ini akan menyebabkan masalah pada perkembangan psikologis anak.

Apa yang terjadi kalau ayah tidak berperan dalam tumbuh kembang anak?

Jika ayah tidak hadir untuk anaknya, itu akan berdampak pada rendahnya harga diri si anak ketika dewasa, mudah marah, merasa malu karena menilai dirinya berbeda dengan anak lain.

 BACA JUGA:

"Hilangnya peran ayah juga menyebabkan anak merasa kesepian, iri hati, dan sedih," jelas laporan ilmiah yang diterbitkan di Researchgate.

 BACA JUGA:

Parahnya, anak bisa juga mengalami kondisi sulit menentukan pilihan, sulit mengendalikan risiko yang ada di depannya, pun kesejahteraan mentalnya bisa terganggu.

"Bahkan, pada anak perempuan yang mengalami fatherless, dia berisiko tinggi memiliki neurotik," ungkap laporan itu. Neurotik adalah kondisi seseorang yang mengalami masalah terkait psikologis.

Satu studi pernah dilakukan dan didapatkan hasil bahwa anak laki-laki yang tidak cukup mendapat peran ayah saat anak-anak cenderung tumbuh menjadi anak yang rentan di-bully, memiliki komitmen yang rendah, dan kontrol emosinya bermasalah. Bahkan agresivitasnya meningkat.

Jadi, begitu penting peran ayah di rumah untuk anaknya. Ayah harus hadir dalam proses pengasuhan dan perkembangan anak guna mengoptimalkan tumbuh kembang si anak.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita Women lainnya