Kenapa Semarang Disebut Venetie Van Java?

SEMARANG di Jawa Tengah memiliki beberapa julukan. Selain Kota Lumpia yang sudah masyhur, Semarang juga disebut sebagai Venetie Van Java. Apa alasannya?

Venetie Van Java atau Vanesia di Jawa adalah julukan yang diberikan kolonial Belanda untuk Semarang. Semarang dianggap mirip dengan Venesia, kota di Italia yang terkenal dengan kanal-kanal air yang indah dan jadi tujuan wisata dunia.

 BACA JUGA:

Semarang adalah kota yang dialiri beberapa sungai. Sungai terpanjang yang membelah Kota Semarang adalah Sungai Banjir Kanal Barat yang sekaligus digunakan untuk pengendalian banjir.

Karena ada beberapa sungai yang melintasi kota, Semarang kerap dilanda banjir saat insensitas hujan terlalu tinggi sehingga membuat sungai-sungai tersebut meluap.

 

Asal-usul nama Semarang

Sementara itu, secara etimologis, nama "Semarang" berasal dari kata "sem", yang berarti "asam/pohon asam", dan kata "arang", yang berarti "jarang", yang digabungkan menjadi "asam yang jarang-jarang".

 BACA JUGA:

Kemudian untuk pemberian nama "Semarang" ini mulanya, ketika Ki Ageng Pandanaran I datang ke sebuah pulau bernama Pulau Tirang (dekat pelabuhan Bergota) dan melihat pohon asam yang jarang-jarang tumbuh berdekatan.

Perlu diketahui juga, penamaan Kota Semarang ini juga sempat berubah, tepatnya ketika zaman kolonialisme Hindia Belanda menjadi "Samarang". Kota Semarang merupakan satu dari tiga pusat pelabuhan (Jakarta dan Surabaya) penting bagi Hindia Belanda, yakni sebagai pemasok hasil bumi dari wilayah pedalaman Jawa.

Semarang juga merupakan salah satu kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia. Di mana hampir sejajar setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.

Sebagai bagian kota yang berkembang di Pulau Jawa, Semarang memiliki jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa.

Oh iya, Semarang juga memiliki deretan wisata menarik lho, seperti Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu - Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo-Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo-Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari hingga Goa Kreo, (Waduk Jatibarang) di Kelurahan Kandri.

(Salman Mardira)