WARUNG Madura yang merupakan toko kelontong atau serba ada menjual segala kebutuhan pokok, cukup mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Khususnya di wilayah Pulau Jawa, di mana keberadaannya tersebar dan hampir tidak pernah sepi pembeli. Selain itu, warung ini juga buka selama 24 jam.
Mungkin sebagian orang bertanya-tanya, mengapa warung Madura ini buka selama 24 jam?
Menurut Ketua Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) Jugil Adiningrat, selain berjualan sate, perantau asal Madura cukup banyak yang memilih membuka usaha warung kelontong.
BACA JUGA:
Ia mengatakan, kehadiran Warung Madura ini seolah-olah ingin mematahkan, bahwa anggapan toko kelontong rakyat akan terbunuh dengan gurita minimarket. Lantas malah sebaliknya, warung Madura justru tumbuh subur di mana-mana.
"Kalau yang sudah terorganisir di Yogyakarta jumlahnya lebih dari seribu," katanya seperti dikutip dari Celebrities.
Di sisi lain, lanjut Jugil, warung Madura menciptakan kekuatannya sendiri supaya bisa bersaing dengan waralaba besar yang kini sudah menjamur di mana-mana. Salah satunya dengan strategi operasional 24 jam buka, sehingga masyarakat dengan mudah bisa membeli kebutuhannya meskipun hari sudah larut malam.
BACA JUGA:
Sementara itu, dikutip dari akun TikTok @hamdankafii, ia mengunggah video konten memperlihatkan warung Madura yang selalu buka, di tengah-tengah segala macam keadaan.
Dalam video yang telah ditonton lebih dari 500 ribu, 32 ribu suka dan 2042 komentar memperlihatkan sebuah warung Madura yang bertuliskan Alfaduro. Singkatan dari Alf*mart dan Maduro (Madura), bahkan logonya hampir mirip dengan minimarket tersebut.
Ia juga memperlihatkan, lokasi warung Madura ini bertepatan dengan mini market bewarna merah kuning itu. Alhasil keduanya nampak seperti bersaing, apalagi sama-sama menjual kebutuhan pokok.
Kemudian dalam akun lain yaitu @bisnisbarengbram menjelaskan, bahwa warung Madura ini omzet per bulannya bisa mencapai Rp20 juta. Harga barang-barang yang dijual lebih murah, dibandingkan di toko-toko waralaba atau minimarket.
"Omzet dari toko kelontong ini bervariasi, tergantung dari modalnya," katanya.
Tak hanya itu saja, hal menarik lainnya adalah penjaga toko warung Madura ini selalu sedang menerima telepon atau video call.
"Dan bisa jadi harganya lebih murah, kalau kamu menggunakan bahasa Madura," pungkasnya.
(Salman Mardira)