Tak Hanya Indonesia, Ini Alasan Kenapa Orang Myanmar Suka Pakai Sarung

Sri Latifah Nasution, Jurnalis
Sabtu 18 Februari 2023 07:02 WIB
Orang Myanmar paling gemar mengenakan sarung (Foto: Sonasia Holiday)
Share :

SUDAH bukan rahasia lagi kalau masyarakat Indonesia, khususnya kaum adam gemar mengenakan sarung.

Tapi ternyata, bukan orang Indonesia saja yang suka mengenakan sarung dalam kesehariannya, penduduk Myanmar pun punya kebiasaan yang sama. Bedanya di sana, pria dan wanita sama-sama sering mengenakan sarung.

Sarung atau biasa disebut longyi adalah pakaian tradisional paling ikonik di Myanmar. Cara memakainya sama seperti sarung pada umumnya, dan panjangnya bisa menutupi mata kaki.

Meski umum disebut longyi, tapi penamaan sarung untuk laki-laki dan perempuan berbeda. Longyi khusus laki-laki disebut paso, dan untuk perempuan disebut htamein.

BACA JUGA:10 Negara yang Ternyata Membenci Indonesia, Myanmar hingga Israel
(Foto: Thamine Blog)

Mengutip laman Asia Highlights, longyi awalnya diperkenalkan oleh kolonial Inggris. Saat itu, jenis dan jumlah pakaian sangat mewakili status sosial. Semakin banyak pakaian yang dimiliki, maka semakin mencerminkan kekayaan pemiliknya.

Sejak diperkenalkan, longyi dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat karena kenyamanannya. Hingga sekarang, longyi telah menjadi bagian dari budaya Myanmar sehingga gemar dipakai mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Karena tidak lagi dipakai secara berlebihan, longyi sudah tidak menjadi indikator sosial. Semua masyarakat sudah bisa mengenakan longyi dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi penduduk Myanmar yang berusia lanjut, mengenakan longyi membuat mereka merasa nyaman, sederhana, juga lembut. Inilah alasan kenapa mereka suka memakainya setiap hari.

Tidak hanya penduduk berusia lanjut, sebagian siswa Myanmar juga sering mengenakan longyi ke sekolah. Mereka menganggap bahwa longyi merupakan bagian dari uniknya budaya Myanmar.

Sarung khas Myanmar tidak bisa dipakai oleh sembarang gender, karena tidak didesain unisex. Sarung untuk laki-laki biasanya memiliki pola polos, kotak-kotak atau bergaris. Cara memakainya dengan membuat simpul sebagai penahan longyi, atau bisa juga melipatnya hingga menyerupai celana pendek.

Longyi untuk perempuan memiliki desain yang lebih beragam, seperti bunga dan desain populer. Longyi juga dilengkapi dengan pita hitam di pinggang, sehingga hanya bisa dipakai satu arah.

Tidak ada waktu khusus untuk mengenakan longyi. Penduduk bahkan memakainya hampir setiap hari, tak jarang digunakan juga dalam aktivitas olahraga dan bertani.

Bukan hanya dipakai oleh penduduk lokal, wisatawan pun diizinkan untuk memakai longyi saat berkunjung ke Myanmar lho.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya