HADIRNYA virus Covid-19 di dunia kurang lebih 3 tahun, melahirkan berbagai varian seperti Delta, Omicron dan lainnya. Jika dibandingkan situasi di awal dan saat ini, banyak pihak menilai kondisinya masih lebih baik.
Menurut Dokter Spesialis Paru di RSUP Persahabatan, dr. Fathiyah Isbaniah, Sp. P(K), varian yang ada sekarang dinilai tak seganas sebelum-sebelumnya. Varian tersebut kita ketahui seperti XBB, BQ.1, BN.1 dan lainnya.
Namun varian tersebut merupakan turunan dari Omicron (BA.2). Fathiyah mengingatkan agar tetap waspada dengan melakukan vaksinasi Covid-19, sebagai perlindungan diri dari kegawatdaruratan.
"Dibandingkan dengan tahun-tahun yang sebelumnya di mana variasi varian delta dan omicron banyak memakan korban, memang varian ini yang saat ini yang beredar memang tidak terlalu ganas ya. Vaksinasi itu sangat penting karena memang terbukti vaksinasi dapat mengurangi dampak," ungkap dr Fathiyah dalam Talkshow Aman Covid-19, Natal Suka Cita, di YouTube BNPB Indonesia, Kamis (22/12/2022).
Rumah Sakit Umum Pusat persahabatan, diketahui sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Menurut Fathiyah, sejauh ini pasien yang dirawat kebanyakan mengalami penyakit bawaan (penyerta) atau disebut komorbid.
Manfaat vaksinasi Covid-19, gejala atau dampak yang dirasakan pasien, bisa lebih ringan dibandingkan yang tidak vaksin. Menurutnya terutama pada mereka yang berusia lanjut (lansia), tergolong kelompok rentan.
BACA JUGA:WHO Cemaskan China Kesulitan Menghitung Data Covid-19 akibat Lonjakan Kasus
"Tapi tetap kami masih merawat pasien dengan komorbid, vaksinasi itu masih sangat penting. Karena memang terbukti vaksinasi dapat mengurangi dampak, gejala terbukti tapi saat ini cakupan dosis keempat buat lansia masih kurang ya perlu ditingkatkan," jelas dr Fathiyah
Dalam kesempatan yang sama, dr. Retno Asti Werdhani, M. Epid Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas-FKUI meminta masyarakat harus sadar diri kondisi yang dinilai sudah relatif terkendali, tetap mendorong setiap individu mawas diri untuk menjaga Prokes.
Protokol kesehatan jadi bagian penting dalam beraktivitas. Apabila ada yang positif, berinisiatif testing Covid-19, jika bergejala atau positif.
"Anyway apapun statusnya mindset kita tetap harus waspada dan tadi kita tetap menerapkan protokol kesehatan ini secara aktif, walaupun memang tidak tidak disediakan fasilitasi oleh pemerintah seperti dulu, tapi minimal kita bisa melakukan tadi screening dengan sadar diri kita melakukan tracing dan isoman gitu saja," kata dr Retno.
(Dyah Ratna Meta Novia)