RUPANYA terdapat sejumlah penyebab vagina basah ini harus diketahui. Cairan vagina sangat penting untuk menjaga kesehatan vagina dan membuat aktivitas seksual menjadi nyaman.
Namun beberapa orang merasa cemas tentang cairan vagina mereka. Mengetahui apa itu cairan, fungsinya, dan apa yang normal dapat membantu meredakan kekhawatiran seseorang.
Berikut 4 penyebab vagina basah dilansir medicalnews today:
1. Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Perempuan yang mengalami penyakit ini akan membuat cairan vaginanya berwarna kuning atau kehijauan. Penderita juga akan mengalami gatal, panas, serta keluar aroma yang tidak sedap.
BACA JUGA:Gemar Seks Bebas Berakibat Kena Kencing Nanah, Simak 4 Cara Mengobatinya!
2. Perubahan hormonal
Kadar estrogen yang lebih tinggi dapat meningkatkan kebasahan vagina dengan menyebabkan kelenjar Bartholin memproduksi lebih banyak cairan. Orang yang menjalani perawatan hormon, seperti mereka yang menjalani terapi penggantian hormon, mungkin mengalami peningkatan kebasahan vagina.
Beberapa orang menggunakan estrogen vagina untuk meningkatkan kebasahan vagina. Sebuah studi 2018 menemukan bahwa praktik ini tidak lebih efektif daripada menggunakan pelumas tradisional. Jadi bagi orang yang lebih memilih untuk menghindari perawatan estrogen, pelumas vagina dapat bekerja dengan baik.
3. Adanya infeksi jamur
Meski keluarnya cairan pada vagina adalah hal yang normal, namun jika cairan yang keluar adalah cairan bertekstur kental, berwarna putih, dan mirip keju cottage, bisa jadi kondisi tersebut disebabkan karena adanya infeksi jamur.
Infeksi jamur pada vagina juga bisa menyebabkan vagina terasa gatal, panas, kering, dan terasa sakit saat berhubungan badan.
4. Sedang horny
Ketika seorang wanita merasa terangsang secara seksual alias horny, kelenjar Bartholin menghasilkan lebih banyak cairan. Cairan ini membantu melumasi vagina selama aktivitas seksual, mengurangi risiko gesekan dan cedera yang menyakitkan.
Beberapa orang menyadari bahwa vagina mereka menjadi dilumasi saat berhubungan seks bahkan jika mereka tidak merasa terangsang.
Pelumasan biasanya tetap ada bahkan setelah seseorang selesai berhubungan seks atau tidak lagi merasa terangsang. Adalah normal bagi vagina untuk merasa basah selama satu atau dua jam setelah berhubungan seks atau terangsang.
(Dyah Ratna Meta Novia)