BANYAK dari orang tua yang ingin melihat anaknya sukses dan hidup mandiri. Terkadang karena keadaan, orang tua harus merelakan anak-anaknya untuk mengejar mimpinya dan tak jarang harus sampai berpisah dan tinggal jauh dengan orangtuanya.
Namun, saat orangtua melepaskan sang anak untuk pergi dari rumah tentu akan ada banyak emosi yang ditimbulkan, seperti rasa sedih, hampa, dan kehilangan. Keadaan seperti inilah yang disebut dengan empty nest syndrome atau sindrom kandang kosong.
Sindrom Ini mirip dengan klise "mengembangkan sayap saat meninggalkan sarang". Ini menyulitkan orang tua untuk mengatasi dan melanjutkan dari tahap ini.
Untuk mengatasi ENS cukup bervariasi dari orang ke orang. Tergantung dengan bagaimana orang tua menanggapinya, namun berikut ini ada 5 metode atau cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ENS
1. Menyiapkan mental
Orang tua bisa mempersiapkan diri secara mental sebelum hari itu tiba. Salah satu cara untuk melakukannya adalah meluangkan waktu untuk mengevaluasi perubahan yang akan terjadi, seperti pergeseran peran dan identitas.
Banyak orang tua merasa bahwa sebagian dari identitas mereka berubah begitu anak-anak mereka pindah atau jauh dari rumah, yang menyebabkan pergeseran peran dari orang tua menjadi pasangan saja.
2. Fokus pada aspek positif
Tenggelam dalam pikiran negatif akan berdampak buruk bagi kejiwaan. Orang tua yang sedang melalui fase ini dapat mencoba mengubah sikap dan fokus pada aspek positif.
Coba hal-hal seperti meluangkan waktu untuk hobi pribadi, merencanakan perjalanan lebih banyak, dan menyalakan kembali romansa bersama pasangan adalah cara yang bagus untuk mempertahankan pola pikir positif.
3. Journaling
Membuat jurnal bisa menjadi cara yang bagus untuk mengatasinya atau mengelola emosi yang disebabkan oleh ENS. Karena mungkin ada hal-hal yang sulit untuk diproses, dan dengan menuliskannya memungkinkan Anda untuk mengekspresikan diri dengan cara apa pun yang mereka inginkan.
Selain itu, journaling akan memungkinkan orangtua untuk membuat daftar hal-hal yang berharga untuk waktu mereka, seperti apa yang ingin mereka lakukan atau tujuan hidup mereka yang tersisa.
4. Ikuti rutinitas
Memiliki rutinitas memungkinkan orang tua untuk fokus pada tujuan masing-masing. Alih-alih tenggelam dalam pikiran atau emosi sedih, dengan mengikuti rutinitas menawarkan kesempatan kepada orang tua untuk mengejar hal-hal yang mereka minati, atau bahkan menjadikannya usaha yang bermanfaat.
Salah satunya melakukan senam pagi secara rutin, Bertemu dengan teman lama yang jarang ditemui, berkebun, adalah contoh kegiatan yang dapat menjadi bagian dari rutinitas.
5. Ketahui kapan harus mencari bantuan profesional
Beberapa orang dapat mengatasinya dengan cepat, tetapi tak sedikit pula yang mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan yang begitu signifikan, dan mencari bantuan profesional mungkin merupakan pilihan terbaik. Orang tua yang merasa lesu, kurang tidur, atau kehilangan minat pada hobinya dapat mencari bantuan selama periode ini.
(Vivin Lizetha)