KISAH wanita Suku Amazon yang suka menculik pria-pria perkasa dan memotong payudaranya menarik untuk dibahas. Anda tentu sudah tidak asing dengan nama hutan hujan yang satu ini.
Kawasan hutan hujan Amazon meliputi Brasil, Kolombia, Peru, dan beberapa negara Amerika Selatan lain. Amazon masih menyimpan banyak misteri yang belum sepenuhnya diketahui.
Salah satunya adalah mitos mengenai para suku yang mendiami Amazon. Kisah mengenai para wanita yang konon mendiami hutan hujan Amazon telah menjadi misteri yang belum terpecahkan. Cerita mengenai suku ini pun sudah sangat populer.
(Wanita Suku Amazon, Foto: iStock)
Konon, tak ada satu pun lelaki yang menjadi bagian dari suku ini. Meski suku ini hanya beranggotakan wanita, namun mereka sangat ditakuti lawan. Pasalnya, para wanita dari suku ini terkenal tangguh dan bisa memanah, berburu, hingga piawai berperang.
Suku wanita Amazon ini memang hanya dihuni oleh wanita saja, namun uniknya mereka bisa hamil untuk memperbanyak keturunan. Namun, cara yang mereka lakukan untuk mendapatkan keturunan cukup unik.
Kabarnya, suku wanita Amazon akan mengintai pria perkasa lalu menculiknya untuk kemudian dipaksa untuk berhubungan intim dengan wanita di suku tersebut hingga hamil.
Jika wanita dari suku Amazon ini sudah hamil, pria yang sebelumnya diculik akan dikembalikan lagi ke sukunya. Karena suku ini tidak menerima laki-laki, maka jika wanita Amazon melahirkan bayi laki-laki mereka tak segan untuk membuang sang bayi ke hutan atau membunuhnya.
Berbeda dengan bayi perempuan yang setelah dilahirkan akan dirawat dengan baik dan dilatih agar menjadi wanita dewasa yang tangguh dan kuat. Konon, ketangguhan wanita dari suku ini pernah membuat bangsa Yunani kewalahan.
(Foto: Amazon Watch)
Selain kisah di atas, kabarnya wanita suku Amazon ini kerap melakukan tradisi ekstrem, yakni memotong payudaranya untuk memudahkan mereka dalam memanah. Tradisi ini kabarnya dilakukan saat keturunan suku ini masih bayi.
Eksistensi suku Amazon kabarnya berhasil ditemukan dengan bukti sebuah makam yang berusia 2.000 tahun di daerah Pokrovka.
(Rizka Diputra)