KELAHIRAN prematur merupakan masalah kesehatan yang sangat serius. Menurut badan kesehatan dunia WHO, sepanjang tahun 2015 di seluruh dunia, ada 15 juta bayi dilahirkan prematur dan lebih dari satu juta meninggal akibat komplikasi prematur.
Menurut catatan WHO pada 2018, angka kelahiran bayi prematur di Indonesia juga berada pada angka yang tinggi yaitu sekitar 675.700 per tahun, dan secara urutan dunia negara Indonesia adalah negara kelima tertinggi.
Bayi prematur memiliki risiko tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas dikarenakan fungsi organ yang belum sempurna. Namun tingkat kematian pada neonatal dan bayi dapat dikurangi dengan meningkatkan perawatan yang berkualitas selama masa kehamilan, proses persalinan dan perawatan bayi dengan prematur.
Bayi prematur yang bertahan hidup juga sering memiliki masalah kesehatan yang berdampak pada kehidupan mereka seperti kecacatan, ketidakmampuan belajar serta masalah penglihatan dan pendengaran.
Perawatan bayi prematur banyak mendapat perhatian dari para paneliti. Berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan perawatan terbaik yang dapat menurunkan risiko kesakitan dan kematian bayi prematur. Berikut bukti dari beberapa hasil penelitian tentang perawatan bayi prematur, dihimpun dari berbagai sumber.
1. Kangaroo Mother Care (KMC)
Metode Kangaroo Mother Care (KMC) dinilai dapat menjaga suhu tubuh bayi prematur dalam rentang stabil sehingga dapat menurunkan hipotermi. KMC juga dapat menurunkan mortalitas, sepsis, lama rawat dibandingkan perawatan konvensional.
2. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi prematur dapat melalui oral feeding, enteral feeding, dan parenteral feeding. Perbaikan sistem gastrointestinal yang belum matang dilakukan dengan memulai pemberian makanan tahap awal pada bayi prematur.
Hal tersebut memungkinkan bayi prematur untuk mentoleransi pemberian makan yang lebih baik dan memastikan bahwa mereka mengalami lebih sedikit kemungkinan komplikasi dari pemberian parenteral.
3. Pemenuhan kebutuhan peningkatan ikatan orang tua dan bayi
Mendukung ikatan ayah-bayi dan mendukung co-parenting antara ibu dan ayah bermanfaat bagi kesehatan bayi prematurZ Efek ini tampak pada peningkatan berat badan dan saturasi oksigen dan peningkatan kemampuan menyusui.
Beberapa perawatan tersebut telah terbukti efektif bagi bayi prematur sesuai dengan kriteria masing-masing. Perawatan dapat berbeda tergantung pada usia bayi prematur.
(Vivin Lizetha)