Mengenal Etilen Glikol, Zat yang Ditemukan pada Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Kamis 20 Oktober 2022 11:59 WIB
Ilustrasi (foto: Istimewa)
Share :

KASUS gangguan ginjal akut pada anak menjadi sorotan. Baru-baru ini Kemenkes menginfokan bahwa ada tiga zat kimia berbahaya dalam tubuh pasien balita gangguan ginjal akut. Yaitu etilen glikol, dietilen glikol, dan ethylene glycol butyl ether.

"Kemenkes sudah meneliti bahwa pasien balita yang terkena terkena gangguan ginjal akut terdeteksi memiliki 3 zat kimia berbahaya (ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, ethylene glycol butyl ether-EGBE)," terang laporan Kemenkes yang diterima Okezone, Kamis (20/10/2022).

Ketiga zat kimia ini merupakan impurities dari zat kimia 'tidak berbahaya', polyethylene glycol, yang sering dipakai sebagai solubility enhancer di banyak obat-obatan jenis sirup.

Jadi apa itu etilen glikol?

Kandungan ini adalah zat beracun yang berakibat fatal pada manusia. Efek yang ditimbulkan seperti sakit perut, muntah, diare, sulit untuk buang air kecil, sakit kepala, hingga gagal ginjal akut yang berakhir pada kematian.

Namun bukan tanpa sebab, etilen glikol (EG) diperlukan untuk pelarut obat dalam sediaan sirup. Pada kadar tertentu, EG tidak membahayakan, tapi penggunaan dengan kadar tinggi bisa menyebabkan masalah.

Hal itu juga yang disampaikan Ahli Farmakologi Universitas Gadjah Mada Profesor Zullies Ikawati bahwa Industri farmasi harus memastikan bahwa bahan bakunya minim atau bebas cemaran sebelum diformulasi.

"Etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) inilah yang diduga biang kerok yang menyebabkan gagal ginjal akut jika terdapat di atas batas yang dibolehkan," terang Prof Zullies pada MNC Portal, Kamis (20/10/2022).

Pada produk paracetamol cair, sambung Prof Zullies, EG dan DEG diperlukan tentu dengan kadar aman, karena paracetamol itu sukar larut dalam air, sehingga dibutuhkan bahan tambahan sebagai pelarut.

"Nah, yang sering digunakan adalah propilen glikol atau gliserin. Propilen glikol maupun glyserin masih dimungkinkan mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), sampai batas tertentu yang dibolehkan," tambah Prof Zullies.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ada perkembangan baru bahwa beberapa produk akhir dari sirup paracetamol diduga terindikasi mengandung EG atau DEG. Namun hal ini belum tentu berada dalam kadar yang sampai menghasilkan efek toksis terhadap ginjal.

"Pengukuran DEG dan EG dalam produk akhir juga tidak mudah, karena sudah mengandung berbagai bahan lain, sehingga memerlukan metode analisis yang akurat dan sensitif. Apakah pemeriksaannya sudah akurat? Harus dipastikan," ungkap Prof Zullies.

(Vivin Lizetha)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya