Sempat Takut Tak Bisa Saksikan Anaknya Tumbuh, Penyakit Ruben Onsu Bisa Diobati

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis
Kamis 21 Juli 2022 06:04 WIB
Ruben Onsu idap empty sella syndrome (Foto: inst)
Share :

RUBEN Onsu kondisi kesehatannya tengah menurun. Ia sempat mengungkap kekhawatirannya. Ia takut tak bisa menyaksikan anak-anaknya tumbuh dewasa.

Hal ini terungkap dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta. Di saat kesehatannya bermasalah, dia menyinggung soal usia anaknya yang masih sangat kecil.

 

Rupanya Ruben mengidap Empty Sella Syndrome yang membuat dirinya drop belakangan ini. Ia tak mampu berlama-lama di ruangan dingin ber-AC, selain itu kadang padangannya juga jadi buram kalau di ruangan dingin.

Namun sejatinya, penyakit langka Empty Sella Syndrome bukanlah penyakit yang mengancam nyawa. Bahkan, sindrom tersebut bisa diobati dengan terapi medis.

"Empty Sella Syndrome (ESS) bukanlah kondisi yang mengancam nyawa. Pada kasus ESS primer, sindrom tidak menyebabkan masalah kesehatan lanjutan dan tidak memengaruhi harapan hidup pasien," ungkap laporan kesehatan yang diterbitkan di National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Bicara soal gejala-gejala yang menyertai penderita ESS, laman tersebut menjelaskan bahwa ESS sekunder dapat membuat berhentinya menstruasi, infertilitas, kelelahan, maupun intoleransi terhadap stres dan infeksi.

 BACA JUGA: Ruben Onsu Idap Empty Sella Syndrome, Kebanyakan Penderita Alami Sakit kepala Kronis

Sedangkan, jika kasusnya terjadi pada anak-anak, ESS menyebabkan pubertas dini, defisiensi hormon pertumbuhan, tumor hipofisis, atau disfungsi kelenjar hipofisis.

MRI sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi ESS dan untuk mengidentifikasi gangguan mendasar yang mungkin menjadi penyebab tekanan cairan meningkat.

Selain pemeriksaan MRI, pasien ESS juga perlu menjalani beberapa pengobatan medis. Ini merupakan langkah yang memang harus dijalani sebagai bagian dari pengobatan yang memungkinkan sekali bagi pasien untuk tidak mengalami perburukan kondisi.

Pengobatannya sendiri sebetulnya tidaklah rumit, bahkan pengobatan tidak diperlukan jika tidak ada gejala penyerta. Tapi, pasien kemungkinan akan menjalani operasi untuk mencegah CSF bocor keluar dari hidung Anda ataupun sekadar konsumsi obat-obatan seperti ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit kepala.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya