BANDUNG, Jawa Barat memang selalu mencuri perhatian. Apalagi belakangan ini bermunculan destinasi wisata baru, sehingga wisatawan pun tak ketinggalan menyerbu. Salah satunya adalah Nimo Highland, saat ini tengah menjadi perbincangan publik.
Nimo Highland berlokasi di Gunung Nini, Pangalengan, Kabupaten Bandung dan baru saja dilakukan soft opening pada 2 Juli 2022 lalu.
Kawasan wisata satu ini menawarkan pemandangan yang indah nan memesona, bisa direkomendasikan bagi Anda mencari tempat untuk healing.
Ketika datang ke Nimo Highland, Anda akan disuguhkan dengan hamparan perkebunan teh sejauh mata memandang. Selain itu udaranya sangatlah sejuk, bersih, dapat membuat pernafasan Anda merasa lega.
Letak tempat wisata ini berada di ketinggian, di mana Anda akan melihat kabut turun ketika pagi dan menjelang sore hari. Menjadikannya semakin epik, dan cantik.
Oh iya, di tengah-tengah perkebunan teh Pangalengan ini juga terdapat jembatan melingkar sepanjang 150 meter yang bisa disinggahi.
Di sini Anda dapat melihat pemandangan sekitar lebih luas. Kemudian jika cuaca bersahabat, para pengunjung dapat melihat cantiknya sunset atau sunrise.
Jika ingin mencoba pengalaman lainnya, Anda dapat mengunjungi kafe yang ada di Nimo Highland ini. Camellian Sky View namanya, mengusung perpaduan santorini dan juga alam.
Menu spesial di sini adalah kopi khas Nusantaranya. Bayangkan, menikmati segelas kopi hangat sembari disuguhi pemandangan cantik, tentu akan lebih nikmat bukan.
Tak sampai di situ saja, Anda juga bisa mencoba berbagai wahana di Nimo Highland ini, di antaranya paramotor, ATV, Glamping, Paralayang, hingga Camping Ground.
Bagaimana cara ke Nimo Highland? Apabila ditempuh dari pusat kota Bandung, Anda akan menempuh jarak 51.6 kilometer atau sekitar 2 jam 30 menit.
Namun jika Anda mengunjunginya saat weekend, bersiaplah untuk mengantre. Seperti yng dialami oleh pengguna TikTok @hanifalkaf, ia kebingungan karena kesulitan memarkirkan sepeda motornya. Bahkan antrean wisatawan juga sangat mengular. Jadi carilah waktu yang tepat ya, jika tidak mau terjebak dalam kemacetan dan antrean membludak.
(Rizka Diputra)