VIRUS penyebab infeksi Covid-19 masih terus bermutasi menjadi varian baru. Contohnya saat ini, varian BA.4 dan BA.5 yang mulai merebak ke berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.
Apa pun mutasi variannya, melakukan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan saja, tidak cukup. Maka dari itu, Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr.Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat segera melengkapi vaksinasi Covid-19, ditambah dengan dosis booster untuk terlindungi dari kesakitan parah jika sampai teriinfeksi.
"Banyak sekali yang sudah divaksinasi dan terlindungi. Tapi kalau masih ada yang belum dilengkapi, segeralah vaksin dua dosis dan booster,” ungkap dr.Reisa dalam gelaran acara Siaran Sehat, Kamis (16/6/2022).
Melengkapi vaksinasi dasar Covid-19 dua dosis ditambah dengan booster sebagai penguat, disebut dr. Reisa jadi salah satu cara untuk menjaga level kadar antibodi dalam tubuh.
“Karena kadar antibodi dalam tubuh kita itu penting sekali dijaga, agar kita bisa terlindungi dan juga bila terinfeksi tidak berat," tambahnya.
Dari keterangan Jubir Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, diketahui jika sifat dari varian BA.4 dan BA.5 ini memang sangat mudah menular. Namun, untuk tingkat keparahan masih rendah, dibandingkan varian sebelumnya.
Ia menambahkan jika varian kedua hadir dengan memiliki gejala yang ringan. Sehingga masyarakat diimbau tidak perlu terlalu cemas atau khawatir berlebihan.
"Kabar baiknya adalah walaupun varian ini penularannya lebih cepat, lebih banyak tapi tingkat keparahannya itu rendah," jelas dr.Syahril.
BACA JUGA:Dokter Reisa: Apapun Variannya, Pencegahannya Tetap Sama
BACA JUGA:Kemenkes Bersiap Hadapi Kenaikan Kasus Covid-19 Akibat Varian BA.4 dan BA.5
Seiring dengan sudah masuknya varian BA.4 dan BA.5 di masyarakat, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin juga mengimbau agar tetap patuh menggunakan masker bagi masyarakat di tengah beraktivitas.
"Tapi kalau di luar ruangan padat sekali, ada yang batuk-batuk, kita sendiri merasa tidak sehat, silakan memakai masker," ujarnya baru-baru ini.
(Rizky Pradita Ananda)