VIRUS cacar monyet memang telah menyebabkan kekhawatiran di sejumlah daerah di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Virus cacar monyet sendiri, bukanlah virus baru dan dianggap punah di negara-negara selain Afrika.
Tidak heran jika kemudian Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan perhatian khusus pada masalah ini. Pasalnya, mereka yang terpapar cacar monyet tidak memiliki riwayat perjalanan ke Afrika.
Karenanya, untuk mencegah virus tersebut makin menyebar Amerika pun menghadirkan vaksin untuk cacar monyet. AS mempunyai dua vaksin yang dikenal bernama ACAM2000 dan JYNNEOS, berdasarkan CNA bahwa kedua vaksin tersebut untuk melawan penyakit cacar.
Prof, Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan bahwa keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
"Jadi perlu diketahui bahwa vaksin (ACAM2000) untuk smallpox. Vaksin ini merupakan yang pertama diapprove oleh Amerika sebagai serangan atau senjata biologis tahun 2001," ujar Prof Zubairi kepada MNC Portal, Rabu (8/6/2022)
Perbedaan tersebut ialah vaksin ACAM2000 diperuntukkan untuk melawan cacar smallpox, di mana itu sudah eliminasi. Juga disetujui oleh Amerika sebagai senjata biologis, di mana vaksin ini merupakan emergent product development disferfegh the corporation (produk dikembangkan Perusahan).
Sementara, JYNNEOS memang digunakan mencegah cacar smallpox dan juga bisa monkeypox. Vaksin yang dari Bavarian Nordic/AS yang diperuntukkan khusus orang dewasa berisiko tinggi terhadap cacar smallpox atau monkeypox.
"JYNNEOS ini adalah vaksin untuk cacar smallpox dan monkeypox jadi bisa keduanya, yang membuat adalah Bavarian Nordic. Diindikasikan untuk mencegah supaya tidak tertular cacar atau cacar monyet pada manusia dewasa usia 18 tahun ke atas yang berisiko tinggi," jelasnya
Sekadar informasi, vaksin JYNNEOS diterbitkan pada tahun 2019 oleh Amerika. Vaksin ini menurut CDC memiliki efektivitas sebesar 85 persen mencegah cacar monyet, hal tersebut disimpulkan dari studi klinis tentang imunogenisitas JYNNEOS dan data kemanjuran dari penelitian pada hewan.
(Martin Bagya Kertiyasa)