Mengenal Macam-Macam Bintik Merah Pada Anak

Pradita Ananda, Jurnalis
Jum'at 03 Juni 2022 12:54 WIB
Ilustrasi anak sakit (Foto: Freepik)
Share :

SAAT muncul bintik-bintik merah di kulit anak, kebanyakan orang tua biasanya langsung berpikiran jika anak mereka terkena demam berdarah dengue (DBD).

Padahal bintik kemerahan di kulit, tidak melulu pasti penyakit DBD. Bisa juga penyakit lain, yang mana maka dari itu bintik merah tersebut harus dibedakan dari bentuk, tempat penyebarannya apakah hanya di satu atau dua titik saja atau merata ke seluruh tubuh, hingga ukurannya.

Lalu apa saja macam kondisi dan penyakit yang gejalanya berupa bintik merah? Merangkum siaran media RS Harapan Bunda, Jumat (3/6/2022) berikut penjelasan dari dr. Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A terkait kondisi dan penyakit yang gejalanya berupa bintik merah.

1. Petekie: Bukan penyakit tapi gejala berupa titik perdarahan kecil pada pembuluh darah terkecil di permukaan kulit, biasanya berdiameter kurang dari 2 milimeter dan berwarna merah keunguan. Bintik seperti ini tidak menonjol, tidak gatal dan tak menimbulkan rasa sakit. Biasanya muncul tersebar di lengan, tungkai, wajah, bahkan permukaan bibir atau langit-langit. Banyak yang mengaitkan Petekie dengan DBD, padahal sebetulnya tidak semua petekie karena DBD, dan tidak semua DBD ada petekie. Petekie sendiri biasanya muncul karena berbagai infeksi virus dan bakteri yang membuat kadar trombosit darah turun. Sehingga bisa menimbulkan petekie, misal demam tifoid, chikungunya, atau infeksi lainnya.

(Foto: Dokumentasi pribadi dr. Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A)

2. Gigitan serangga dan nyamuk: Gigitan serangga termasuk nyamuk dan kutu juga membuat bintik merah di kulit anak. Bekas gigitan serangga biasanya hanya di daerah tubuh yang terbuka dan akan hilang kalau ditekan. Tapi pada anak yang memiliki bakat alergi, gigitan serangga ini bisa membuat kulit bentol, kemerahan, gatal dan nyeri.

3. Bintil merah berair (vesikel): Yakni bintil (bentol kecil) di kulit berisi cairan, yang mana disebut sebagai gejala beberapa penyakit. Salah satu yang paling sering adalah cacar air (varicela). Pada cacar air, setelah mengalami demam 2-3 hari, lalu muncul rasa gatal diikuti ruam kulit dan penonjolan kecil di permukaan kulit berdiameter 0,5 cm. Bintil mula-mula berisi cairan jernih dengan dasar kulit kemerahan lalu berubah cairannya menjadi semakin kuning keruh dan pecah. Bintil berair cacar air biasanya banyak muncul di punggung, badan, kepala, lalu menyebar ke tangan, kaki, bahkan wajah. Patut diperhatikan, bintil merah juga dapat disebabkan infeksi virus dari genus enterovirus atau biasa dikenal ‘flu singapura’. Ukuran bintil merah ini lebih besar dari petekie, sekitar 4-7milimeter dan berwarna merah tua, tersebar banyak terutama di tangan dan kaki dan mulut. Makanya sering dinamakan sebagai hand-foot-mouth disease (HFMD).

4. Bintil Pioderma: Bentuk bintil berair lain yang juga biasanya ditemukan pada anak adalah bintil dengan cairan kuning (pus) alias nanah di dalamnya. Nanah ini ada di bawah lapisan kulit yang lama-lama akan pecah lalu akhirnya jadi koreng. Bintil yang dinamakan pioderma ini akibat dari adanya infeksi bakteri pada kulit yang menyebabkan bisul-bisul kecil. Bintil ini biasanya tidak banyak dan lokasinya di satu area tubuh saja.

 

(Foto: Dokumentasi pribadi dr. Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A)

BACA JUGA:Telur Terkadang Miliki Benjolan dan Bintik Aneh, Amankah Dikonsumsi? 

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita Women lainnya