FASE gejala cacar monyet atau monkeypox akan terjadi dalam dua fase, yakni fase prodromal dan fase erupsi atau yang paling infeksius. Karena penyakit ini cukup langka jadi belum banyak orang yang mengetahui fase gejalanya.
Penyakit cacar monyet kini tengah banyak diperbincangkan setelah WHO merilis adanya warga dari 12 negara non endemik yang terserang penyakit ini. Melansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, penyakit cacar monyet terjadi karena adanya infeksi virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis.
Penyakit ini dapat menular dari hewan yang terjangkit ke manusia atau dari manusia ke manusia. Lantas, bagaimana dengan fase gejala cacar monyet? Diketahui bahwa masa inkubasi cacar monyet biasanya terjadi pada hari ke 6 hingga 16 setelah pertama kali terpapar virus tersebut. Setelah itu, penderita yang terinfeksi akan mengalami dua fase gejala.
Nah, berikut adalah Fase Gejala Cacar Monyet yang harus anda ketahui:
Fase Pedromal atau Fase Awal
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Kemenkes RI mengatakan bahwa pada fase pedromal, seseorang yang terjangkit virus monkeypox akan merasakan:
- Demam
- Sakit kepala yang berat
- Nyeri otot dan sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Badan terasa lemas dan kelelahan
Fase Erupsi
Setelah mengalami fase pedromal, seseorang akan merasakan fase erupsi yang merupakan fase paling infeksius. Pada fase ini, umumnya penderita akan mengalami munculnya ruam atau lesi pada permukaan kulit tubuh. Persebarannya mulai dari wajah hingga seluruh tubuh secara bertahap.
Lalu, ruam atau lesi tersebut akan berubah menjadi bintik-bintik berisi air bening atau nanah. Setelah beberapa lama lalu akan mengeras dan akhirnya rontok dengan sendirinya.
Kedua fase ini akan berlangsung setidaknya 2 - 4 minggu secara bertahap. Penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya dan belum ada pengobatan spesifiknya. Itulah penjelasan mengenai Fase Gejala Cacar Monyet (Monkeypox) dari Awal Hingga Akhir.
(Martin Bagya Kertiyasa)