PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) tiba di Papua, Jumat (1/10/2021). Kunjungan Presiden Jokowi kali ini untuk membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX besok, Sabtu 2 Oktober 2021.
Dalam perjalanan menuju hotel di Jayapura sore tadi, ada pemandangan yang menyita Presiden Jokowi. Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi lewat unggahan foto di akun Instagramnya, @jokowi.
Dalam foto tersebut, tampak Presiden Jokowi menghampiri seorang pedagang di pinggir jalan. Rupanya Presiden Jokowi membeli noken khas Papua.
"Pandangan saya tertambat pada deretan tas rajutan warna-warni yang dijajakan di pinggir jalan. 'ini noken, Bapak. Tas dari kulit kayu', kata mama Papua bernama Paulina Adi yang yang saya temui menjaga dagangannya," cerita Presiden Jokowi.
Dalam unggahannya, diketahui Presiden Jokowi membeli dua noken dari sang pedagang. Presiden Jokowi pun langsung memakai kerajinan khas dari Bumi Cendrawasih tersebut.
"Saya beli dua noken dan langsung mengalungkannya. Cocok, bukan?," tanya Presiden Jokowi mengakhiri unggahannya.
Baca Juga : Filosofi Noken, Warisan Budaya UNESCO Kebanggaan Masyarakat Papua
Netizen langsung meramaikan unggahan foto Jokowi memborong noken tersebut. Selain berterima kasih, netizen juga memprediksi harga noken akan melejit setelah dipakai Jokowi.
"Mace ko mantap. Terima kasih bapak presiden sudah beli mamah2 dong pu jualanð," ungkap @profesor.kehutanan
"Mantab pakde..orangnya merakyat banget....ððððð," tutur @dudy_herman***
"Pak Jokowi saya mau ulang tahun . Hadiahin noken papua saya mau," kata @eeyin***
"Pak Jokowi mborong nih..Wah, siap2 deh, sebentar lagi harga Noken naik deh! ðð Presidenku memang trend setter! ðð," ungkap @kemang_flo***
Apa yang dipakai Jokowi memang kerap menjadi trendsetter. Salah satunya jaket bomber yang pernah viral dan digandrungi kalangan milenial.
Filosofi Noken
Noken sendiri merupakan kerajinan khas tanah Papua yang hanya boleh dibuat oleh orang Papua karena melambangkan kedewasaan seorang perempuan lokal.
Jika tidak bisa membuat noken, maka perempuan tersebut belum dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah. Tas tradisional masyarakat Papua ini terbuat dari serat kulit kayu.
Bahan baku serat kayunya pun berbeda-beda, ada yang dari kulit kayu Pohon Manduan, Pohon Nawa, hingga Anggrek Hutan. Karena keunikannya tersebut, Noken telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan tak benda pada tahun 2012 lalu.
Sama seperti penggunaan tas pada umumnya, noken juga digunakan untuk membawa barang kebutuhan sehari-hari. Dilansir dari laman Instagram @kemenparekraf.ri, biasanya masyarakat Papua menggunakan noken untuk membawa hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian, membawa anak, hingga kayu bakar. Noken juga dipakai dalam upacara maupun sebagai kenang-kenangan untuk tamu.
Uniknya, jika tas pada umumnya dipikul, masyarakat Papua biasa menggunakan Noken dengan cara digantungkan dikepala. “Inilah yang menjadikan noken sebagai simbol kehidupan yang baik, perdamaian dan kesuburan bagi masyakarat di tanah Papua," tulis keterangan instagram @kemenparekraf.ri
Kerajinan noken ini juga terdiri dari beberapa ukuran lho! Untuk Noken yang berukuran besar disebut Yatoo, biasanya digunakan untuk membawa kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, hingga menggendong anak.
Noken yang berukuran sedang disebut Gapagoo yang digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang. Sedangkan Mitutee adalah sebutan untuk noken yang berukuran kecil yang digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.
Saat ini noken tidak hanya digunakan oleh masyarakat Papua saja, bagi Okezoners yang sedang berkunjung ke tanah Papua, Noken bisa dijadikan sebagai buah tangan atau oleh-oleh yang unik sekaligus keren.
(Helmi Ade Saputra)