PEMERINTAH Kota (Pemkot) Banjarmasin membuka sebagian wisata susur sungai Martapura menggunakan transportasi perahu bermotor kelotok di Siring dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat guna memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).
"Kita tidak menutup operasional kelotok. Kelotok tetap boleh beroperasi dengan protokol kesehatan, namun belum semua objek wisata dibuka" ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Ikhsan Al-Haq.
Baca juga: 5 Tempat Nongkrong Asyik di Surabaya untuk Mengisi Akhir Pekan
Menurutnya, transportasi kelotok atau kapal kecil berpenumpang sekitar 15 orang di Sungai Martapura tersebut boleh beroperasi membawa wisatawan untuk berwisata susur sungai, namun harus menerapkan protokol kesehatan.
"Kita tekankan maksimal 50 persen saja dari kapasitas daya angkut," imbuhnya.
Meski dibuka, kata dia, tak banyak masyarakat yang berwisata susur sungai karena pandemi masih berlangsung dan mereka khawatir tertular virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
Ikhsan menekankan, perlunya kewaspadaan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan karena daerah tersebut juga terpapar pandemi.
"Sebenarnya sudah ada acuan protokol kesehatan untuk pariwisata, tapi cukup sulit dterapkan di ruang terbuka seperti di Siring," kata dia.
Diakuinya, kasus Covid-19 di Banjarmasin sudah melandai, bahkan tidak ada lagi wilayah kelurahan berstatus zona merah. Meski demikian, bukan berarti Banjarmasin sudah aman dari penularan.
"Jangan sampai karena salah perhitungan membuka objek wisata ini, kasus Covid-19 di kota kita kembali naik, ini pertimbangan kita belum membuka semua objek wisata," tandasnya.
Menurut data mutakhir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tercatat penambahan 96 kasus Covid-19 pada Sabtu kemarin dengan kasus kumulatif sebanyak 13.439 kasus di wilayah Kalimantan Selatan.
(Rizka Diputra)