Banyak orangtua melarang buah hatinya untuk mengonsumsi gula. Padahal karbohidrat atau gula merupakan sumber utama energi bagi manusia. Penelitian menemukan, satu gram gula dapat menghasilkan sekira empat kalori bagi tubuh.
Dokter Ahli Gizi, Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc mengatakan pemberian gula pada anak boleh saja dilakukan, asalkan jumlahnya tidak melampaui batas. Pemberian gula ini disesuaikan dengan usia dan batas yang ditetapkan agar tidak memunculkan efek negatif pada anak.
“Anak usia 2-18 bulan harus mengonsumsi kurang dari 25 gram gula atau sekira enam sendok teh setiap harinya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan hati sang anak,” terang dr. Saptawati, saat dijumpai Okezone, Senin (27/1/2020).
Dokter Saptawati menjelaskan, pemberian rasa manis pada makanan anak adalah sebagai penanda adanya kandungan energi dan juga sumber kenikmatan. Alhasil rasa manis ini banyak dipilih dan diminati oleh anak-anak.
“Rasa manis pertama kali diperkenalkan saat bayi mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). Karena setiap 30 mililiter ASI mengandung sekira 2,12 gram gula. Rasa manis akan meningkatkan penerimaan rasa makanan sehingga sering ditambahkan pada makanan (added sugar) misalnya susu cokelat,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama Dokter Saptawati juga menjelaskan tentang kadar gula yang terkandung dalam buah dan susu. Terdapat setidaknya empat jenis gula yang terdiri dari lactose, fructose, glucose, dan sucrose yang terkandung dalam buah-buahan yang dikonsumsi oleh manusia.
Sebagaimana diketahui fructose adalah gula yang tidak akan dialirkan ke dalam darah sehingga membuat kadar gula darah menjadi stabil. Beda halnya dengan glucose yang bisa disalurkan dalam darah dan selanjutnya disimpan dalam sel otot dan sel hati.
Berbeda dengan fructose dan glucose, sucrose akan dipecah telebih dahulu oleh enzim bernama beta-fruktosidase karena bentuknya yang belum sederhana. Setelah dipecah menjadi fructose dan glucose maka mereka akan masuk ke jalurnya masing-masing. Sementara lactose adalah rasa manis yang hanya ada dalam susu.
“Anak-anak suka makanan yang manis-manis, oleh sebab itu mereka gemar mengonsumsi pisang karena kadar glucose dan fructosenya yang tinggi. Selain pisang, mangga juga memiliki kadar sucrose yang sangat tinggi, jadi tidak dianjurkan untuk mengonsumsi buah tersebut secara berlebihan,” tuntasnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)