Kabupaten Kutai Kartanegara terpilih sebagai salah satu daerah yang masuk dalam program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif besutan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf).
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2016, Bekraf telah melaksanakan program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Tujuannya adalah untuk memberikan tools bagi kabupaten/kota dalam memetakan ekosistem, potensi, best practice, dan permasalahan pengembangan sistem ekonomi kreatif, termasuk di Kutai Kartanegara.
Program ini kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik Deputi Infrastruktur Bekraf dengan meluncurkan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia. Dalam program tersebut, Bekraf akan menetapkan status kreatif untuk kabupaten/kota terpilih, kemudian akan dilakukan fasilitasi dan pendampingan dari Bekraf.
Untuk Kutai Kartanegara sendiri telah memiliki potensi seni budaya yang masih terjaga dengan baik. Tidak hanya seni budaya tradisional, tetapi juga mulai merambah ke cabang seni yang sifatnya konvensional dan modern.
Hingga saat ini, setidaknya ada 3 event andalan yang rutin digelar oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Berikut ulasan lengkapnya.
Festival Erau
Festival Erau di Kutai Kartanegara merupakan salah satu festival budaya tertua Nusantara. Tradisi tahunan ini sudah berlangsung selama berabad-abad, tepatnya sejak masa kejayaan Kerajaan Kutai. Bentuk festival ini adalah pagelaran seni budaya yang diisi oleh para pelaku seni lokal di Kalimantan Timur. Namun seiring berjalannya waktu, Festival Erau kini dihadiri delegasi-delagasi dari berbagai negara.
(Foto : Kutai Kartanegara.com)
Festival Kota Raja
Selain memperkenalkan budaya dan potensi daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara kepada wisatawan, Festival Kota Raja bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya warisan dari Kerajaan Kutai ( Kerajaan Hindu Tertua ) dan Kerajaan Kutai kartanegara ing Martadipura.
Para pelaku seni dari berbagai komunitas akan unjuk kebolehan selama acara berlangsung. Festival ini biasanya dilaksanakan sejak tanggal 28 September - 28 Oktober dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tenggarong.
(Foto : Visitingkutaikartanegara)
Rock in Borneo
Kalau Surakarta punya Rock in Solo, dan Makassar punya Rock in Celebes, Kutai punya Rock in Borneo. Festival musik distorsi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya. Line up-nya pun tidak sembarangan, sederet band papan atas dunia pertah tampil di festival ini. Mulai dari Michael Learns To Rock, Skid Row, dan masih banyak lagi.
(Foto : Youtube)
(Helmi Ade Saputra)