TOP TRAVEL 2: Begini Gambaran Kehidupan Penduduk Desa di Korea Utara

Tentry Yudvi, Jurnalis
Minggu 18 Desember 2016 13:33 WIB
Kehidupan di Sebuah Desa di Korea Utara (foto: Eric Lafforgue)
Share :

KOREA Utara semakin terbuka dengan kehadiran turis asing. Bahkan, kini ada sebuah pengalaman luar biasa dari seorang fotografer traveller yang baru saja jalan-jalan ke sana dan menggambarkan kehidupan di desa yang disinggahinya.

Eric Lafforgue yang sudah mengunjungi Korea Utara selama enam kali ini, menginap di desa Jung Pyong Ri di provinsi Hamgyong Utara. Sebelumnya, ia pernah membagi pengalamannya mengenai kehidupan di Korea Utara.

"Saya takut saat berada di Korea Utara, seperti jebakan untuk turis lengkap dengan aktor menggambarkan kenyataan seperti yang saya lihat di Rumah Sakit Pyongyang,” tuturnya.

(foto: Eric Lafforgue)

Di sisi lain, Eric belajar banyak mengenai masyarakat di Korea Utara. Eric tinggal di rumah ketua desa yang dengan bangga menunjukkan foto anak lelakinya yang menjadi tentara.

"Kami tidak mendengarkan informasi apapun darinya sudah lama, dan kami akan melihatnya setelah reunian antar Korea Utara dan Korea Selatan,” kisahnya.

(foto: Eric Lafforgue)

Rumah yang pernah ia singgahi, penuh dengan mainan dan propaganda, ketika Eric mengunjungi beberapa rumah ia melihat foto "Pemimpin Kesayangan” yang dipajang. Dan, di sana, ia tinggal di tempat bersih, dengan ruangan kecil, tetapi tidak ada kasur.

"Berdasarkan pemandu saya, setiap keluarga di Korea Utara setidaknya punya tiga televisi set. Satu TV menayangkan siaran langsung dengan hitam putih dari film Rusia sementara diiringi dengan home stereo. Di mana keduanya merupakan kombinasi propaganda,” jelasnya.

Pemimpin desa juga menambahkan hidup lebih berat ketika musim dingin karena ketersediaan makanan sangat sedikit. "Dari jendela tempat tidur saya bisa melihat wanita membawa kayu yang sangat berat. Saya juga melihat anak perempuan memetik bunga untuk buket, kemudian memetik rumput di Red Cross untuk dimakan saat makan siang,” jelasnya.

(foto: Eric Lafforgue)

Setelah makan malam, terkadang Eric dihibur dengan musik, di dalam kegelapan setelah listrik dipadamkan saat jam 9 malam, dan mereka bermain gitar. Musik di sana menjadi bagian tidak penting bagi kehidupan Korea Utara, karena orang desa tidak mendengarkan musik barat.

Eric percaya jika dirinya adalah turis Eropa pertama yang pernah masuk ke desa itu. Meskipun ia berjanji untuk kembali, tetapi hasil gambar yang diabadikannya membuatnya dilarang masuk kembali ke Korea Utara.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya