PASUKAN G30S PKI ternyata berunding di sebuah rumah sebelum menculik tujuh jenderal. Ternyata, rumah yang digunakan adalah hasil pinjaman.
Di rumah berbentuk tidak terlalu besar bercat putih berdiri di antaranya rindangnya pepohonan. Inilah rumah yang digunakan pasukan G30S PKI di Desa Lubang Buaya.
Ruang tamu di Pos Komando
Rumah tersebut berada di komplek Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Perwira Seksi Pembimbingan Informasi Monumen Pancasila Sakti, Muhammad Yutharyani mengatakan, rumah tersebut disebut Pos Komando.
"Jadi, rumah tersebut digunakan sebagai pos komando pasukan G30S PKI dalam menyusun rencana penculikan tujuh jenderal yang dianggap vokal pada 1 Oktober 1965," ujarnya kepada Okezone di Monumen Pancasila Sakti, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015).
Kamar tidur di Pos Komando
"Bambang Haryono diminta paksa meninggalkan rumah dengan jaminan tidak ada barang-barang berharga yang hilang. Namun, pada kenyataannya setelah 1 Oktober 1965 kondisinya tidak demikian," ceritanya.
Meski begitu, menurut Muhammad Yutharyani, bangunan dan isi Pos Komando masih sama seperti pada saat 1 Oktober 1965. Muhammad Yutharyani mengatakan, Pos Komando sudah menjadi rumah cagar budaya.
"Bentuk dan isinya masih asli seperti dahulu dan sekarang sudah menjadi rumah cagar budaya," tambahnya.
Penasaran dengan isi Pos Komando? Okezone berkesempatan masuk untuk melihat-lihat isi dari bangunan Pos Komando G30S PKI.
Memasuki Pos Komando pasukan G30S PKI, kita langsung disambut dengan ruang tamu yang terdiri dari empat bangku kayu cokelat. Dua jendela kuno hijau dibiarkan terbuka sebagai sirkulasi udara. Kemudian, di sisi kiri ruang tamu terdapat sebuah ruangan dengan meja di sudut.
Ruang tengah Pos Komando
Selanjutnya, kita bisa memasuki ruang tengah dengan meja makan dilengkapi empat kursi. Selain itu, ruang tengah juga dihiasi dua lemari kaca yang di sampingnya terdapat sebuah mesin jahit. Lampu petromak yang tergantung di langit bangunan juga menghiasi ruangan tengah.
Masih di ruang tengah, di samping kiri meja makan terdapat sebuah kamar dengan dua tempat tidur beralaskan tikar. Dinding bangunan bangunan ini pun beberapa masih dilapisi bilik tikar bercat putih. Sementara, di samping kana meja makan terdapat tempat tidur yang tidak berkasur.